Mantan Danpuspom "Galau" Lihat Perilaku Purnawirawan

id Mantan Danpuspom "Galau" Lihat Perilaku Purnawirawan

Jakarta, (Antara) - Mantan Danpuspom TNI Mayjen (Pur) Syamsu Djalal mengaku "galau" melihat perilaku purnawirawan yang saling sikut menyikut dalam pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. "Ada apa dengan purnawirawan ini, saya galau," katanya di Jakarta, Jumat. Padahal, kata dia, para purnawirawan itu saat masih pendidikan di Akademi Militer (Akmil) sudah disumpah dan sering menyanyikan hymne Akmil untuk membela keadilan suci, kebenaran murni, namun praktiknya mereka melupakan Sapta Marga. Karena itu, ia mengimbau para purnawirawan untuk menunjukkan bahwa di tubuhnya itu masih ada jiwa TNI dan nilai-nlai Sapta Marga hingga harus menjaga kekompakan bukannya diadu domba. "Capres nomor 1 dan 2 itu, bukan permusuhan, mereka saudara semuanya," katanya. Ia menyebutkan keprihatinan paling mendalam baginya yakni membuka aib orang lain. "Membuka aib itu dosa, orang beragama tidak berperilaku seperti itu," katanya. Apalagi, kata dia, purnawirawan membicarakan orang lain. "Jangan sok tahu," katanya. Purnawirawan seharusnya menjaga kekompakan, bukannya saling sikut menyikut. "Saya imbau rekan-rekan purnawirawan senior maupun yunior, jaga kekompakan," katanya. "Ingat Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika," katanya. Ia mengakui keterlibatan jenderal purnawirawan TNI yang secara aktif mendukung kedua pasangan capres/cawapres itu, akan memberikan dampak signifikan. "Tidak hanya dalam pembentukan opini, namun juga dapat memicu terjadinya konflik horisontal. Konflik itu tidak boleh terjadi dan seharusnya tidak terlintas dalam setiap diri kita," katanya. Pilpres 2014, perlu kita jaga bersama agar menjadi pendidikan demokrasi dan pembelajaran menuju bangsa yang besar, bermartabat. "Karena kami yakin, demokrasi yang berujung konflik hanya akan memberikan trauma panjang kepada anak bangsa, menyeret Indonesia dalam kekelaman sejarah," katanya. Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 diikuti oleh dua capres/cawapres, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa nomor urut 1 dan Joko Widodo-Jusuf Kalla nomor urut 2. (*/WIJ)

Pewarta :
Editor: Antara Sumbar
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.