Padang (ANTARA) - Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), Universitas Negeri Padang (UNP), mendorong transformasi pendidikan vokasi lewat pengenalan Smart Trainer Electronic Fuel Injection (EFI) di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat.
“Kegiatan ini merupakan respons atas dominasi kendaraan dengan sistem injeksi bahan bakar elektronik (EFI), yang kini digunakan hampir di seluruh pasar otomotif Indonesia, sekaligus upaya mengatasi keterbatasan fasilitas praktik sistem EFI di lembaga vokasi," kata Ketua Tim PKM UNP, Dr. Iffarial Nanda, S.Pd., M.Pd.T., di Padang, Selasa.
Ia menyebut pengenalan penggunaan Smart Trainer EFI, diberikan kepada guru dan 23 siswa kompetensi keahlian Teknik Sepeda Motor (TSM), di SMKN 1 Ampek Nagari, Kabupaten Agam.
“Seiring percepatan transformasi industri otomotif global, penguasaan teknologi sistem injeksi bahan bakar elektronik melalui Smart Trainer EFI, menjadi kompetensi yang semakin penting," lanjutnya.
Ia menjelaskan bahwa Smart Trainer EFI, memberikan kesempatan bagi guru dan siswa, memahami cara kerja sistem injeksi bahan bakar elektronik secara aman dan praktis.
Pelatihan ini merupakan hasil kolaborasi antara Fakultas Teknik UNP, dengan SMKN 1 Ampek Nagari, yang melibatkan para pakar seperti Dr. Muslim, S.Pd., M.Pd.T., Rido Putra, S.Pd., M.Pd.T., dan Dra. Lucy Fridayati, M.Kes.
Kegiatan diawali dengan diberikan pre-test kepada siswa, yang berguna sebagai dasar tolok ukur pengetahuan siswa tentang EFI, sebelum diadakan sesi pengenalan materi dan praktik penggunaan Smart Trainer EFI.
Selain itu juga diadakan post-test setelah pelatihan, untuk mengukur peningkatan pemahaman dan keterampilan siswa, dalam mengoperasikan serta mendiagnosis sistem EFI.
"Melalui alat ini, siswa dapat memahami cara kerja dan perawatan tanpa risiko merusak komponen asli kendaraan, sekaligus menyiapkan mereka menghadapi kebutuhan industri otomotif modern," sebutnya.
Menurutnya Smart Trainer EFI, tidak hanya menyediakan praktik aman dan efisien, tetapi juga membantu siswa menguasai teknologi terkini, sehingga lulusan SMK lebih kompeten dan siap bersaing di dunia kerja maupun melanjutkan pendidikan.
"Pengenalan Smart Trainer EFI dilakukan melalui pelatihan intensif selama dua hari, dari tanggal 22 hingga 23 Agustus lalu,” lanjutnya.
Selain memberi pelatihan, Tim PKM UNP juga memberikan hibah Smart Trainer EFI, sebagai solusi berkelanjutan untuk mengatasi keterbatasan sarana praktik, sekaligus menyiapkan tenaga kerja yang siap menghadapi kebutuhan industri otomotif modern.
Kegiatan ini didukung oleh pendanaan UNP Tahun Anggaran 2025, sebagai bentuk komitmen untuk memperkuat ekosistem pendidikan vokasi di Sumatera Barat.
“Penyerahan alat ini bukan akhir kolaborasi, melainkan awal sinergi berkelanjutan antara kampus dan SMKN 1 Ampek Nagari,” katanya.
Ia menyebutkan program pelatihan Smart Trainer EFI ini mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan poin 4, tentang Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan kapasitas pendidik.
Lalu SDGs poin 8 tentang Pekerjaan Layak dengan menyiapkan tenaga terampil, serta SDGs poin 9 mengenai Inovasi dan Infrastruktur, lewat pemanfaatan teknologi pembelajaran moderen.
Sementara itu pihak sekolah yang diwakili Wakil Humas, Asri Yuliati, S.Pd., dan Wakil Kurikulum, Risa Arif, S.Pd., M.Pd, menyambut antusias inisiatif ini.
“Pelatihan ini efektif menjembatani skill gap yang selama ini menjadi tantangan bagi lulusan, sehingga mereka lebih siap bekerja maupun melanjutkan studi,” katanya.
Ia menyebut para peserta menunjukkan antusiasme tinggi saat berlatih dengan Smart Trainer EFI.
"Bagi sebagian siswa, kegiatan ini menjadi pengalaman baru berhadapan dengan teknologi injeksi bahan bakar elektronik," katanya.