Painan (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Pesisir Selatan terus melakukan pembinaan dan sosialisasi kepada masyarakat dalam meningkatkan kualitas pengembangan usaha yang dilakukan.

Upaya itu juga dilakukan terhadap masyarakat yang melakukan pengembangan usaha ternak ayam potong di Nagari Sungai Tunu Barat, Kecamatan Ranah Pesisir.

Kepala Dinas Pertanian Pessel, Madrianto, melalui Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan dan Kesmavet), Sri Rita Setiawati, menjelaskan kepada media ini Senin (4/11) bahwa potensi pengembangan usaha ternak ayam potong sangat besar bisa dikembangkan di Pesisir Selatan.  

"Agar pengembangan yang dilakukan masyarakat bisa dilakukan secara maksimal, maka pembinaan dan sosialisasi bagaimana tata cara beternak yang benar perlu dilakukan. Sebab usaha ternak ayam potong ini sangat menjanjikan secara ekonomi, karena memiliki pasar yang luas" katanya.  

Hal itu dijelaskannya karena untuk kebutuhan konsumsi dalam daerah saja, Pessel masih membutuhkan pasokan dari luar daerah.

"Bila pengembangan usaha ini dilakukan secara baik dan juga profesional, maka tidak tertutup kemungkinan Pessel bisa memenuhi kebutuhan daerah, bahkan juga untuk kebutuhan daerah tetangga," jelasnya.

Dia menjelaskan bahwa dari peninjauan yang dilakukan jajaranya terhadap usaha ternak ayam potong milik Fuad Guntara, di Nagari Sungai Tunu Barat, Kecamatan Ranah Pesisir beberapa waktu lalu, terlihat usaha ternak ayam potong yang dilakukan cukup maju dan berkembang.

"Dari hasil wawancara kami dengan penanggung jawab kandang, ternyata dari dua kandang yang dimiliki jumlah ayam nya masing-masing 16 ribu dan 17 ribu ekor. Sistem kandang usaha Fuad tersebut sudah close house," jelasnya.

Disampaikan lagi bahwa usahanya itu bekerjasama dengan PT Ciomas dengan perjanjian kandang disediakan oleh pelaku usaha, bibit, pakan dan pemasaran ditanggung oleh pihak PT Ciomas.

"Setelah dikeluarkan seluruh biaya, baru keuntungan dibagi dua," tutupnya. 

Pewarta : Rls
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024