Padang Panjang (ANTARA) -
Syahrul Baini (70) warga asal Kelurahan Ngalau, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat merupakan salah satu dari jutaan masyarakat Indonesia yang telah merasakan manfaat besar dari Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Sebagai peserta setia selama lebih dari sepuluh tahun, Syahrul berbagi kisahnya mengenai betapa Program JKN ini telah memberikan dampak signifikan dalam hidupnya, terutama dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai.
Sebagai warga yang memahami pentingnya kebersamaan dalam sistem gotong royong, Syahrul menyatakan dukungan penuhnya terhadap prinsip yang diusung oleh BPJS Kesehatan.
"Saya setuju dengan prinsip gotong royong BPJS Kesehatan, karena program ini sangat membantu perekonomian, terutama bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan atau berobat seperti saya saat ini," kta Syahrul, Minggu.
Ia meyakini bahwa dengan adanya sistem gotong royong, masyarakat tidak perlu merasa terbebani dengan biaya kesehatan yang kerap kali tinggi, karena iuran yang dibayarkan setiap bulan akan digunakan untuk membantu sesama yang membutuhkan perawatan di faskes.
“Seperti yang kita ketahui, biaya pelayanan kesehatan sangatlah tinggi. Namun yang membuat saya takjub bahwa dengan iuran rendah mulai dari Rp 35 ribu per bulannya, kita sudah bisa merasakan pelayanan kesehatan yang sangat baik. Ini tentunya berkat mekanisme gotong royong tadi,” ujarnya.
Syahrul telah menjadi peserta JKN sejak awal program ini diluncurkan. Selama 10 tahun terakhir, ia merasakan manfaat nyata dari program tersebut, terutama saat memerlukan pengobatan.
"Saya salah seorang yang sangat terbantu dengan Program JKN. Sampai saat ini saya sangat terbantu dan belum mengeluarkan uang sedikitpun terutama untuk pengobatan Asma yang saya jalani saat ini. Pelayanan yang saya dapatkan selama ini juga sangat baik," ungkap Syahrul.
Ia juga menceritakan pengalamannya mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Gunung dan RSUD Kota Padang Panjang yang merupakan mitra faskes BPJS Kesehatan.
"Setiap kali saya berobat di puskesmas atau di rumah sakit, saya selalu merasa dilayani dengan baik. Dokter dan perawat yang melayani juga baik," kata dia.
Selain itu, Syahrul mengapresiasi langkah BPJS Kesehatan dalam melakukan digitalisasi layanan melalui aplikasi Mobile JKN. Sebagai pengguna teknologi, ia merasa terbantu dengan fitur-fitur yang disediakan dalam aplikasi tersebut.
"Saya sudah pernah menggunakan Mobile JKN dan Pandawa. Fitur yang paling sering saya gunakan adalah pendaftaran antrian online melalui Mobile JKN. Ini sangat memudahkan, karena saya tidak perlu repot-repot datang ke rumah sakit atau puskesmas hanya untuk mengantri," pungkasnya.