Arosuka (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Solok berjanji akan memperhatikan nasib serta mencarikan solusi untuk para guru honorer termasuk memberikan penghargaan bagi guru-guru yang berprestasi di daerah itu.
"Ke depan saya akan memperhatikan guru-guru di Kabupaten Solok yang berprestasi termasuk mencarikan solusi untuk guru honorer dan paling penting tidak bertentangan dengan undang-undang," kata Bupati Solok, Epyardi Asda saat menghadiri peringatan Hari Guru Nasional tahun 2021 di Arosuka, Kamis.
Ia juga menyebutkan dana hibah untuk PGRI pada tahun anggaran 2022, yakni dianggarkan senilai Rp200 juta.
"Hari guru merupakan hari yang sangat bermakna bagi seluruh insan manusia, tanpa guru kita tidak akan bisa menjadi siapa-siapa. Bahkan saya berdiri di sini hari ini adalah berkat jasa para guru-guru yang telah mendidik saya selama ini," ujar dia.
Ia juga mengatakan bahwa jasa para guru tidak akan bisa dibalas, karena guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa dan hanya Allah yang bisa membalasnya.
Selain itu, menurut dia pendidikan merupakan kebutuhan dasar dari segalanya. Jika pendidikannya bagus maka Kabupaten Solok pun akan bangkit dari segala lini.
"Untuk itu, cita-cita saya dalam menjadikan Kabupaten Solok terbaik di Sumatera Barat akan terwujud," ucap dia.
Ia berharap pada para guru di Kabupaten Solok agar menjadi pendidik bukan hanya sekadar pengajar dan melahirkan orang-orang hebat. Karena dari orang-orang hebatlah yang mampu membawa perubahan untuk Kabupaten Solok ke depan.
"Saya juga berharap kepada guru agar membentuk akhlak anak murid kita, karena aklak menjadi dasar dari diri mereka. Serta di tangan bapak dan ibu, masa depan generasi muda ditumpangkan," ujarnya.
Epyardi juga menyebutkan menurut data statistik bahwa Kabupaten Solok termasuk sangat terpuruk di segala lini. "Untuk itu tugas kita semua memperbaiki semua itu termasuk tugas para guru juga," kata dia.
Wakil Ketua PGRI Kabupaten Solok, Refinal Zoni mengatakan PGRI sebagai mitra strategis pemerintah akan terus berjuang secara konsisten dalam meningkatkan mutu pendidikan dan peran guru tidak bisa digantikan oleh teknologi secanggih apapun.
PGRI juga berkomitmen memperjuangkan nasib para guru honorer agar diberikan kesempatan menjadi ASN.
Ia berharap kepada bupati Solok agar memberikan dukungan, dorongan dan motivasi kepada para guru pengarang buku supaya lebih banyak lagi melahirkan judul-judul buku dimasa yang akan datang.
"Ke depan saya akan memperhatikan guru-guru di Kabupaten Solok yang berprestasi termasuk mencarikan solusi untuk guru honorer dan paling penting tidak bertentangan dengan undang-undang," kata Bupati Solok, Epyardi Asda saat menghadiri peringatan Hari Guru Nasional tahun 2021 di Arosuka, Kamis.
Ia juga menyebutkan dana hibah untuk PGRI pada tahun anggaran 2022, yakni dianggarkan senilai Rp200 juta.
"Hari guru merupakan hari yang sangat bermakna bagi seluruh insan manusia, tanpa guru kita tidak akan bisa menjadi siapa-siapa. Bahkan saya berdiri di sini hari ini adalah berkat jasa para guru-guru yang telah mendidik saya selama ini," ujar dia.
Ia juga mengatakan bahwa jasa para guru tidak akan bisa dibalas, karena guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa dan hanya Allah yang bisa membalasnya.
Selain itu, menurut dia pendidikan merupakan kebutuhan dasar dari segalanya. Jika pendidikannya bagus maka Kabupaten Solok pun akan bangkit dari segala lini.
"Untuk itu, cita-cita saya dalam menjadikan Kabupaten Solok terbaik di Sumatera Barat akan terwujud," ucap dia.
Ia berharap pada para guru di Kabupaten Solok agar menjadi pendidik bukan hanya sekadar pengajar dan melahirkan orang-orang hebat. Karena dari orang-orang hebatlah yang mampu membawa perubahan untuk Kabupaten Solok ke depan.
"Saya juga berharap kepada guru agar membentuk akhlak anak murid kita, karena aklak menjadi dasar dari diri mereka. Serta di tangan bapak dan ibu, masa depan generasi muda ditumpangkan," ujarnya.
Epyardi juga menyebutkan menurut data statistik bahwa Kabupaten Solok termasuk sangat terpuruk di segala lini. "Untuk itu tugas kita semua memperbaiki semua itu termasuk tugas para guru juga," kata dia.
Wakil Ketua PGRI Kabupaten Solok, Refinal Zoni mengatakan PGRI sebagai mitra strategis pemerintah akan terus berjuang secara konsisten dalam meningkatkan mutu pendidikan dan peran guru tidak bisa digantikan oleh teknologi secanggih apapun.
PGRI juga berkomitmen memperjuangkan nasib para guru honorer agar diberikan kesempatan menjadi ASN.
Ia berharap kepada bupati Solok agar memberikan dukungan, dorongan dan motivasi kepada para guru pengarang buku supaya lebih banyak lagi melahirkan judul-judul buku dimasa yang akan datang.