Simpang Empat (ANTARA) -   Masyarakat Muaro Tanjuang Sasak, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) mengharapkan Pemprov Sumbar dapat menyediakan anggaran untuk penanganan abrasi di daerah itu yang semakin meluas mengancam rumah warga dan objek wisata di daerah itu.


 "Memang peninjauan oleh tim provinsi sudah berulang kali. Tentu harapan masyarakat tahun depan dapat dibangun penahan ombak atau batu grip dan normalisasi sungai dekat lokasi itu," kata Camat Sasak Ranah Pasisia, M Bona Fatwa di Simpang Empat, Selasa.


 Ia mengatakan abrasi di daerah itu telah terjadi berulang kali dan sekitar satu kilometer bibir pantai telah ablas.


 Abrasi pantai itu sudah mulai mendekati rumah warga dan tanah di sekitar rumah warga sudah terkikis. Jarak rumah warga dari kikisan abrasi sudah sekitar 10 meter dan mengancam rumah yang ada.


 "Mudah-mudahan dapat dianggarkan oleh Pemprov Sumbar sehingga abrasi tidak semakin meluas," harapnya.


 Ia menjelaskan dari informasi pihak provinsi direncanakan pembangunan batu grip akan dianggarkan tahun 2022 dan normalisasi sungai Sungai Batang Ampu sampai kemuara di lokasi Muara Manis.


 "Informasinya untuk di Muaro Tanjuang akan dianggarkan sekitar Rp10 miliar untuk mengatasi abrasi itu dan dilakukan secara bertahap. Mudah-mudahan menjadi skala prioritas di Pemprov Sumbar," harapnya. 


 Sebelumnya Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansyarull saat kunjungan ke Sasak Pasaman Barat menegaskan akan mencarikan solusi mengatasi abrasi Sasak. 


 Selain memasang batu penahan ombak juga melakukan normalisasi sungai dekat lokasi itu.


 

Pewarta : Altas Maulana
Editor : Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2024