Arosuka (ANTARA) - Keberhasilan Zofrawandi dalam membawa perubahan untuk Nagari Indudur, Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, Kabupaten Solok, Sumatera Barat diganjar penghargaan Kalpataru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada September 2020.


Penghargaan di bidang lingkungan perorangan itu diberikan atas usahanya yang membawa perubahan untuk nagari itu, melalui Peraturan Nagari (Perna) yang dibuatnya semenjak 2007 saat ia dipercaya masyarakat Indudur sebagai wali nagari.


"Sejak 2007 setidaknya sudah 20 perna yang diterbitkan, isinya mengatur tentang lingkungan, ekonomi dan perilaku masyarakat. Tapi dari 20 itu ada 13 perna yang fokus saya singgung soal lingkungan" kata Zofrawandi, Wali Nagari Indudur di Kabupaten Solok, Rabu (2/12).


Ia menjelaskan tujuan dirinya membuat perna tidak lain untuk menciptakan sebuah desa yang tetap bersih, nyaman dengan konsep penataan layaknya menata sebuah kota besar dengan harapan tidak hanya memberikan manfaat  kepada masyarakat hari ini tetapi juga kedepannya.


20 Perna itu yakni Perna tentang Gotong Royong dan Pemberantasan Hama, Perna tentang Peningkatan Ekonomi Masyarakat Nagari Indudur, Perna tentang Busana Muslim dan Muslimah, Perna tentang Pelaksanaan Perkawinan Masyarakat.

Lalu, Perna tentang Anak-Anak Mengaji di Surau atau TPA, Perna tentang Main Domino, Perna tentang Pencegahan dan Pemberantasan Rabies, Perna tentang Pemeliharaan Tanaman Kehutanan dan Perkebunan, serta Perna tentang Musyawarah Tungku Tigo Sajarangan dan Tali Tigo Sapilin.


Berikutnya, ada Perna tentang Standar Biaya Pelayanan Pamsimas, Perna tentang Magrib Mengaji, Perna tentang Jumat Aniang, Perna tentang Rencana Nagari, Perna tentang Kebun Toga untuk Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Nagari Indudur.


Kemudian, Perna tentang Penanaman Bibit Manggis dalam Rangka Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Nagari Indudur, dan Perna tentang Penangkapan Hewan yang Dilindungi di Nagari Indudur, serta Perna tentang Jual Beli Hasil Tanaman Perkebunan.


Selanjutnya, Perna tentang Badan Usaha Milik Nagari Rumah Sejahtera, Perna tentang Meracun dan Menyetrum Ikan di Sungai, dan Perna tentang Curi Maling untuk Meningkatkan Keamanan.


"Dengan adanya 20 Perna itu, saya pun menata satu demi satu kondisi lingkungan dengan target bisa berdampak baik pula dengan perekonomian masyarakat desa," ujarnya.


Dia menilai Perna itu dapat menjadi pijakan untuk mengubah Desa Indudur dari yang sebelumnya terlihat tidak tertata.


Dimana masyarakat masih abai dengan menjaga lingkungan, hutan masih dibabat alias illegal logging, perburuan hewan dilindungi, serta banyak membiarkan lahan produktif tidur, dan beberapa hal lainnya.


Di Indudur saat ini ada sekitar 700 lebih penduduk dengan 98 persennya berprofesi sebagai petani. Dari jumlah itu hasil data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan hanya 31 orang penduduk di Indudur yang tergolong miskin, dan itu pun terdiri para lansia yang tidak bisa beraktifitas lagi dan ditinggal merantau oleh anak-anaknya.


Hal tersebut sebagai bukti nyata peran Zofrawandi yang begitu besar terhadap Desa Indudur. Lingkungan tertata dan perekonomian masyarakat pun terangkat dan strata sosial pun membaik. Nagari Indudur. (antarasumbar/Istimewa)


"Apa yang saya lakukan hingga sekarang itu, adalah keprihatinan saya terhadap kampung halaman saya itu, serta juga merupakan janji saya kepada masyarakat untuk menjadi Desa Indudur sebagai desa yang benar-benar sejahtera," jelasnya.


Dia menceritakan hal yang dilakukan selama ini adalah menggali potensi yang ada di Indudur, seperti halnya lahan. Setidaknya ada sekitar 1.400 hektar lahan di Indudur dan kini seluruh lahan telah dikelola dengan baik.


Zofrawandi juga menyebutkan upaya lain yang dilakukan adalah mengajak masyarakat untuk memanfaatkan halaman rumah dengan tanaman kebutuhan harian untuk peningkatan perekonomian, dan total lahan di halaman rumah itu sekitar 140 hektar.


Selanjutnya juga melakukan pemulihan anak sungai dan sumber sebagai efek dari penanaman hutan sekitar. Secara tidak langsung dengan adanya upaya menjaga alam itu, telah turut melindungi dan membiarkan satwa hutan hidup berkembang dengan kegiatan rehabilitas tersebut.


"Itu adalah untuk memanfaatkan lahan kosong atau kritis. Sekarang semuanya telah berubah. Lahan itu telah produktif, contohnya tanaman kemiri telah mampu menjadi salah satu pemasukan bagi ibu-ibu di Indudur," ungkapnya.


Dimana untuk kemiri itu, per bulannya masyarakat bisa memproduksi 10 ton kemari per bulannya. Dan produksi kemari itu telah ditampung langsung oleh Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) Rumah Sejahtera yang ada di Indudur.


Selain itu juga ada pohon kubang yang dijadikan sebagai tempat habitatnya madu hutan. Dimana panen madu itu juga menjadi pemasukan bagi masyarakat desa setiap musim panennya dengan nilai yang cukup fantastis.


"Dulu pohon-pohon itu malah ditebang oleh masyarakat. Sekarang semenjak ada Perna masyarakat telah bisa mengubah kebiasaan itu. Dan pohon itu jadi tempat habitat lebah dimana madunya bisa diambil dan dijual," ujar Zofrawandi.


Dari madu hutan itu, per musim panennya masyarakat bisa memperoleh keuntungan mencapai ratusan juta. Zofrawandi menyebutkan manfaat yang dirasakan oleh masyarakat saat ini itu, setelah mereka mau diajak untuk mengubah perilaku menjadi masyarakat yang cinta lingkungan dan menjaga alam seperti halnya hutan.


Begitu juga soal pertanian masyarakat, dari ratusan hektar lahan sawah di Indudur ada 3 hektarnya berada di sawah tadah hujan. Kini pengerjaan irigasi sepanjang 300 meter lebih hampir selesai, dan artinya untuk sawah tadah hujan bisa diatasi setelah nanti irigasi itu berfungsi.


"Irigasi untuk sawah tengah dikerjakan. Diperkirakan Desember 2020 sudah bisa digunakan. Semua ini dilakukan agar aliran anak sungai itu bisa dimanfaatkan untuk mengairi sawah-sawah milik petani," sebutnya.


Dengan adanya upaya yang begitu brilian yang dilakukan oleh Zofrawandi itu, telah banyak penghargaan yang diraih. Baik itu penghargaan dari tingkat kabupaten, provinsi, maupun dari Kementerian LHK RI.


Sementara itu, Staf Bidang Peningkatan Kapasitas DLH Sumbar, Rina Ariani di lokasi yang sama menambahkan bahwa Zofrawandi sebagai penerima penghargaan Kalpataru pada September 2020. Zofrawandi pun diusulkan oleh Pemkab Solok ke provinsi untuk bisa menjadi orang penerima penghargaan yang bergengsi itu.


"Zofrawandi sudah dipantau. Ternyata benar, apa yang telah dilakukan benar-benar telah membuat desa Indudur terlihat indah dan tertata. Yang saya salutkan itu adalah Perna nya itu, sehingga mudah menata desa ini," ungkapnya.


"Selain Zofrawandi yang telah mendapatkan penghargaan Kalpataru, Desa Indudur juga mendapatkan penghargaan Proklim. Karena apa yang telah dilakukan itu bila dinilai secara keseluruhan, Desa Indudur layak meraih penghargaan itu," tutup Rina.
 

Pewarta : Fandi Yogari
Editor : Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2024