Padang, (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat mencatat sebanyak 61.131 wisatawan asing berkunjung ke Sumatera Barat pada 2019 atau mengalami kenaikan 3,33 persen dibandingkan 2018 yang hanya 54.383 orang.

 "Dari 61.131 wisatawan asing yang berkunjung ke Sumbar paling banyak  berasal dari Malaysia mencapai 46.730 orang," kata Kepala BPS Sumbar Pitono di Padang, Senin.
     
Menurutnya setelah Malaysia kunjungan wisatawan asing  terbanyak berasal dari Australia  sebanyak 3.069  orang, Amerika Serikat 707 orang, Perancis 670 orang, Singapura 598 orang.

Kemudian China 416 orang, Inggris 436 orang, Thailand 326 orang, Jerman 310 orang, Jepang 290 orang dan negara lainnya 7.579 orang.

Ia memastikan jumlah yang terdata tersebut adalah wisatawan yang masuk melalui imigrasi di Bandara Internasional Minangkabau karena jika sebelumnya dari Jakarta atau Medan maka akan didata lewat bandara kedatangan.
    
Sebelumnya Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Sumbar menyarankan  pemerintah provinsi harus fokus  membidik kunjungan  wisatawan asal Malaysia yang kedatangannya tetap tinggi kendati  harga tiket penerbangan domestik naik.

Asita Sumatera Barat mengingatkan pemerintah daerah agar melakukan promosi objek wisata dengan tepat sehingga target kunjungan wisatawan bisa tercapai.

"Promosi pariwisata itu perlu, namun harus dilakukan dengan tepat, untuk Sumbar pasar wisatawan asingnya Malaysia maka promosinya ke sana, jangan jauh-jauh nanti target tidak tercapai sementara uang sudah habis," kata Ketua Asita Sumbar Ian Hanafiah.

Menurut dia kunjungan wisatawan asing terbanyak ke Sumbar berasal dari Malaysia dan ini didukung oleh adanya penerbangan langsung dari Kuala Lumpur ke Padang.

"Apalagi saat ini harga tiket penerbangan domestik mahal sementara penerbangan keluar negeri tetap murah sehingga orang lebih memilih berwisata keluar negeri ketimbang dalam negeri," katanya.

Ia menyatakan sekarang yang harus difokuskan adalah bagaimana bisa mendatangkan wisatawan Malaysia ke Sumbar sebanyak-banyaknya. 

"Salah satunya dengan menggelar pameran dan sosialisasi di Malaysia secara besar-besaran," kata dia.

Kemudian salah satu terobosan yang bisa digagas adalah mengemas konsep wisata menelusuri jejak leluhur karena di Malaysia cukup banyak warga setempat yang memiliki hubungan pertalian dengan Suku Minangkabau.

Sejalan dengan itu Kepala BI perwakilan Sumbar Wahyu Purnama mengemukakan Sumatera Barat  memiliki modal kuat untuk mengembangkan pariwisata sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi di provinsi itu.

"Ini dibuktikan dari berbagai penghargaan yang diraih di tingkat internasional seperti World Best Halal Culinary Destination dan Best Halal Destianation," kata dia.

Menurut dia pesona alam Ranah Minang yang masih asri dengan nilai budaya yang kenal juga menjadi daya tarik kuat di kalangan wisatawan domestik maupun mancanegara.

"Selain itu didukung oleh kuliner lezat yang juga terkenal seperti rendang," kata dia.

Tidak hanya itu, di Mentawai ombaknya dikenal sebagai terbaik untuk berselancar di kalangan wisatawan asing.

Kemudian untuk infrastruktur secara umum kondisi jalan 82 persen masuk kategori baik dan saat ini sedang dilakukan pembenahan infrastruktur penunjang lainnya, kata dia.

Akan tetapi ia menyarankan agar modal tersebut perlu dioptimalkan melalui sinergi dan kerja sama yang kuat. Pertama harus ada peta jalan pengembangan pariwisata Sumbar.


Kemudian terkait dengan tingginya kunjungan wisatawan asal Malaysia perlu dicari tahu apa kebutuhan mereka dan disediakan sebaik mungkin.

Kemudian karena ada label wisata halal objek wisata perlu memperhatikan kebersihan, menyediakan tempat shalat yang nyaman.

Pewarta : Ikhwan Wahyudi
Editor : Joko Nugroho
Copyright © ANTARA 2024