Padang, (ANTARA) -
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang, Sumatera Barat menyarankan pemasangan batu permanen di pinggir pantai untuk mengatasi abrasi. 
 
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang Mairizon di Padang, Kamis mengatakan pantai Padang termasuk pantai yang pendek, bukan pantai yang landai sehingga tidak tepat jika dilakukan penanaman pohon mangrove dan diperlukan perlakuan fisik. 
 
"Kecuali jika setelah dilakukan penanaman diberikan perawatan yang intensif," ujar dia. 
 
Ia juga mengatakan sebelumnya sudah dilakukan rapat dengan melibatkan semua pemangku kepentingan lainnya setelah daerah tugu merpati perdamaian sepertiganya hancur.
 
Hasil rapat tersebut diputuskan untuk pantai Padang perlakuan sistem penanaman bakau agak sulit, karena jarak pantai dengan air laut terlalu pendek.
 
"Sehingga belum sempat tumbuh pohon mangrove sudah didorong air laut," kata dia.
 
Ia juga mengatakan untuk mengatasi abrasi di pantai Padang, khususnya di sekitar pantai Cimpago diperlukan perlakuan fisik yakni dengan cara dam atau  pemasangan batu permanen di pinggir pantai. 
 
"Penanaman mangrove masih bisa dilakukan, namun peluangnya untuk tumbuh kecil sekali, kecuali berikan perlakuan khusus seperti menggali lebih dalam, diberikan pupuk, diberikan perlindungan dan disiram," katanya.
 
Menurutnya beberapa pantai yang tepat untuk dilakukan penanaman mangrove ialah di Pantai Pasia Jambak yang  pantainya cukup panjang.
 
"Di sana sudah dilakukan penanaman mangrove oleh forum DAS, namun diperkirakan tidak sampai 30 persen yang tumbuh karena perawatannya cukup sulit," ujar dia. 
 
Menurutnya persoalan abrasi ialah fenomena dunia dengan global es mencair makanya luas laut semakin bertambah dan luas pantai makin berkurang. (*)

Pewarta : Laila Syafarud
Editor : Mukhlisun
Copyright © ANTARA 2024