Parit Malintang (ANTARA) - Sebanyak 65 petinju amatir se-Sumatera, Malaysia, dan Singapura memperebutkan Piala Bupati Padang Pariaman, Sumatera Barat pada kejuraan tinju amatir yang dilaksanakan pada 26 hingga 31 Maret 2019.
"Ini merupakan rangkaian kegiatan peringatan hari ulang tahun Padang Pariaman ke 186 tahun yang dirayakan 11 Januari," kata Ketua Panitia Kejuaraan Tinju Amatir dan Profesional yang dilaksanakan di Enam Lingkungan, Sabtu malam (30/3).
Ia mengatakan pada kejuaraan tersebut para petinju memperebutkan piala bergilir Bupati Padang Pariaman dan uang tunai mencapai Rp42 juta.
Diharapkan melalui kejuaraan tersebut dapat menumbuhkan petinju berbakat serta menarik minat masyarakat untuk mengikuti cabang olahraga itu.
Selain petinju amatir, lanjutnya kejuaraan tersebut juga mempertandingkan tinju perofesional yang memperebutkan sabuk emas John Kenedy Azis.
"Ada empat petinju yang mengikuti tunju profesional ini," katanya.
Sementara itu, Anggota DPR RI John Kenedy Azis mengatakan kejuaraan tersebut dapat menumbuhkan semangat masyarakat untuk mencintai olahraga.
Menurutnya melalui olahraga dapat menekan potensi perilaku negatif di antaranya LGBT, narkoba, dan kenakalan remaja.
"Oleh karena itu kejuraan ini perlu didukung penuh," ujarnya.
"Ini merupakan rangkaian kegiatan peringatan hari ulang tahun Padang Pariaman ke 186 tahun yang dirayakan 11 Januari," kata Ketua Panitia Kejuaraan Tinju Amatir dan Profesional yang dilaksanakan di Enam Lingkungan, Sabtu malam (30/3).
Ia mengatakan pada kejuaraan tersebut para petinju memperebutkan piala bergilir Bupati Padang Pariaman dan uang tunai mencapai Rp42 juta.
Diharapkan melalui kejuaraan tersebut dapat menumbuhkan petinju berbakat serta menarik minat masyarakat untuk mengikuti cabang olahraga itu.
Selain petinju amatir, lanjutnya kejuaraan tersebut juga mempertandingkan tinju perofesional yang memperebutkan sabuk emas John Kenedy Azis.
"Ada empat petinju yang mengikuti tunju profesional ini," katanya.
Sementara itu, Anggota DPR RI John Kenedy Azis mengatakan kejuaraan tersebut dapat menumbuhkan semangat masyarakat untuk mencintai olahraga.
Menurutnya melalui olahraga dapat menekan potensi perilaku negatif di antaranya LGBT, narkoba, dan kenakalan remaja.
"Oleh karena itu kejuraan ini perlu didukung penuh," ujarnya.