Padang (Antaranews Sumbar) - Ketua Forum Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Indonesia Febby Datuk Bangso meminta para pembatik Nagari Ranah Batahan  Kabupaten Pasaman Barat dalam mengembangkan usaha hendaknya menemukan corak khas yang tidak dimiliki oleh daerah lain.

"Wilayah di nagari ini memiliki keberagaman yang mungkin tidak dimiliki nagari lain," kata Datuak Febby saat membuka pelatihan membatik di Nagari Desa Baru Kabupaten Pasaman Barat beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan pelatihan membatik diberikan kepada warga di nagari tersebut oleh instruktur yang ahli dibidangnya, selesai pelatihan warga tersebut diharapkan mampu menghasilkan produk batik, dan akan menjadi bagian dari unit usaha Badan Usaha Milik Nagari (Bumnag) di Nagari Desa Baru.

“Tapi, produk yang dihasilkan  harus spesifik sehingga memiliki nilai lebih. Apabila sama saja dengan produk lain maka tidak ada alasan konsumen mencari batik di sini,” katanya.

Ia menyebutkan, wilayah kanagarian tersebut sudah berbeda dibandingkan nagari lain. Penduduknya saja merupakan perpaduan tiga suku dengan adat budaya berbeda yaitu suku Minang, Mandailing dan Jawa. Ketiganya hampir sama besar, ini yang membuat mereka berbeda dengan daerah lain.

Setelah dari Nagari Desa Baru, Datuak Febby juga meninjau pelatihan siaga bencana, di Nagari Batahan yang bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk meminimalkan korban ketika bencana terjadi.

“Keseriusan dalam pelatihan ini sangat diperlukan pada proses penanggulangan bencana di kemudian hari,” katanya.


Pewarta : Mario Sofia Nasution
Editor : Joko Nugroho
Copyright © ANTARA 2024