Tanah Datar, (Antaranews Sumbar) - Para pebalap sepeda yang berlaga di ajang balap sepeda Tour de Singkarak dijamu di Istano Basa Pagaruyung, Kabupaten Tanah Datar, dengan tradisi jamuan Makan Bajamba, Selasa.

    
Setelah balapan etape III Tour de Singkarak usai, sekitar 100 pebalap mengenakan sarung tenun khas Sumatera Barat dan memasuki Istano Basa Pagaruyung untuk mengikuti jamuan Makan Bajamba.

    
"Jamuan ini bagi kami untuk menghormati para tamu yang terhormat. Istilahnya Makan Bajamba," kata Bupati Tanah Datar Irdinasyah Tarmizi.

    
Para pebalap, ofisial dan panitia penyelenggara pun duduk lesehan dalam beberapa baris beralaskan karpet untuk menyantap hidangan makanan yang disajikan.

    
Jika dalam tradisi Sumatera Barat, menu makanan yang disajikan dalam jamuan Makan Bajamba itu adalah masakan tradisional, seperti nasi, rendang, gulai dan lauk pauk lain. Untuk para pebalap TDS menunya disesuaikan dengan diet para pebalap.

    
Pada kesempatan itu tampak yang disajikan kepada mereka adalah ayam goreng tepung, kentang goreng, dan semacam urap-urap.  

Pebalap asal Belanda Lex Nederlof, yang sudah tujuh kali ikut Tour de Singkarak, mengaku sebenarnya menyukai makanan tradisional Sumatera Barat tersebut.

    
"Tapi ketika lomba, kalian harus memperhatikan makanan yang kalian makan. Saya sangat suka makanan pedas, itu adalah salah satu bagian yang saya senangi dari Indonesia," kata Nederlof. (*)
Baca juga: Rajai etape III, Jesse Ewart rebut tiga jersey sekaligus
Baca juga: Kopi Radjo, cendera mata untuk peserta TdS 2018
Baca juga: Besok, jalan utama di Padang ditutup selama dua jam

Pewarta :  Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor : Joko Nugroho
Copyright © ANTARA 2024