Parit Malintang, (Antaranews Sumbar) - Kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat ikut membantu menjaga kelestarian alam di daerah itu melalui paket wisata yang ditawarkan kepada pengunjung.

     "Pokdarwis di Padang Pariaman tidak saja mengurus objek wisata namun juga menjaga kelestarian alam," kata Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Padang Pariaman, Jon Kenedy di Parit Malintang, Sabtu.

     Ia mengatakan partisipasi dari Pokdarwis tersebut yaitu memberantas pembalakan liar, menanam pohon melalui paket wisata atau ekowisata, menjaga kebersihan lokasi wisata dari sampah dengan membentuk bank sampah.

     Dengan adanya partisipasi tersebut, lanjutnya maka tidak saja dapat menjaga kelestarian alam namun juga mendatangkan wisatawan untuk berkunjung sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.      

     "Setidaknya kita ada dua Pokdarwis yang aktif berpartisipasi menjaga kelestarian alam di Padang Pariaman," katanya.

     Ia menyebutkan adapun dua Pokdarwis tersebut yaitu Lubuk Alung Adventure yang mengelola objek wisata Lubuk Nyarai yang terletak di Kecamatan Lubuk Alung dan Bukit Siriah Mountain View di Kecamatan Sungai Geringging.

     Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata Disparpora Kabupaten Padang Pariaman, Wiwiek Herawati mengatakan pihaknya terus mendorong Pokdarwis lainnya di daerah itu ikut menjaga kelestarian alam melalui pariwisata.

     "Daya tarik Padang Pariaman yaitu keindahan alamnya oleh karena itu kelestarian alam menjadi salah satu fokus dalam pengembangan pariwisata sehingga dibutuhkan kerjasama Pokdarwis untuk mewujudkan itu," ujarnya.

     Sementara itu, Ketua Pokdarwis Lubuk Alung Adventure, Ritno Kurniawan menjelaskan sebelum dibukanya objek wisata Lubuk Nyarai hutan yang berada di lokasi tersebut sudah banyak yang rusak.

     "Kerusakan tersebut karena warga setempat menembang pohonnya untuk dijual," kata dia. 
 
     Namun setelah objek wisata Lubuk Nyarai di kenal oleh wisawatan maka warga yang sebelumnya berprofesi sebagai penebang pohon berubah menjadi pemandu wisata karena penghasilannya besar dari pada pekerjaan sebelumnya.  

     "Tidak henti di situ, kami pun membuat paket wisata menanam pohon yang ditawarkan kepada wisatawan," ujar dia.

     Setiap wisatawan yang ingin menanam pohon di sepanjang jalur ke objek wisata maka akan dikenakan biaya Rp10 ribu per pohon dan setiap perkembangan pohon akan dilaporkan ke pemandu wisata kepada penanam melalui email. 
  
     Untuk menjaga kebersihan, lanjutnya pihaknya membuat bank sampah dan memajang sejumlah pengumuman yang bersifat mengajak wisatawan agar tidak membuang sampah sembarangan.

     Sejalan dengan itu, Wakil Ketua Pokdarwis Bukit Siriah Mountain View, Asril mengatakan sampah-sampah yang terkumpul di objek wisata itu dikumpulkan dan nantinya akan disortir.

     "Kami pisahkan antara sampah yang dapat didaur ulang untuk kerajinan tangan dengan tidak," katanya.

     Apabila ada sampah yang tidak bisa dijadikan kerajinan tangan maka pihaknya akan menjual dan bahkan membakarnya.

 

Pewarta : Aadiaat Makruf Sabir
Editor : Ikhwan Wahyudi
Copyright © ANTARA 2024