Padang, (Antaranews Sumbar) - Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) wilayah X mendorong dosen yang ada di lingkungannya untuk mengejar kesempatan beasiswa dari perguruan tinggi asing dalam rangka perbaikan kualitas.
"Bila dilihat di laman daring Kopertis banyak pengumuman tentang beasiswa ke luar negeri, ini menjadi kesempatan para magister atau sarjana mengejar peningkatan kualifikasi pendidikan," ujar Koordinator Kopertis X Prof Herri di Padang, Rabu.
Dalam hal ini Kopertis-X juga telah melakukan pendekatan dan kerja sama terhadap kampus asing seperti dari Malaysia, Taiwan, Singapura atau China untuk memudahkan raihan beasiswa dosen tersebut.
Di samping itu dalam kegiatan visitasi atau kunjungan ke beberapa negara pihaknya juga menjajaki peluang untuk pengiriman kuliah dengan beasiswa kepada dosen dari kampus swasta yang ada.
Hasilnya saat ini juga melalui Kemenristekdikti dibuka beberapa program beasiswa seperti dari Kolombia, China, Turki dan negara Eropa lainnya.
Pentingnya dosen berkuliah di luar negeri untuk memperoleh kemampuan dalam hal pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat lebih baik.
Hasilnya dapat diadopsi di kampus tempat mengajar dan lebih lanjut menjadi faktor pendorong pengembangan serta kemajuan.
Dia mencontohkan dosen dari Malaysia atau Jepang berkuliah di Eropa dan Amerikan dahulu, saat ini mampu menjadi dosen berkualitas dan memajukan kampusnya.
Bila ini dilakukan oleh dosen di Kopertis X yang saat ini berjumlah 9.100 orang, tentu 250 kampus yang ada di Sumbar, Riau, Jambi dan Kepulauan Riau dapat
masuk ke strata perguruan tinggi berkualitas.
Bila kualitas sudah diraih kata Herri, beragam apresiasi akan didapatkan seperti tawaran kerja sama, tawaran bantuan dan hibah penelitian juga diraih. (*)
"Bila dilihat di laman daring Kopertis banyak pengumuman tentang beasiswa ke luar negeri, ini menjadi kesempatan para magister atau sarjana mengejar peningkatan kualifikasi pendidikan," ujar Koordinator Kopertis X Prof Herri di Padang, Rabu.
Dalam hal ini Kopertis-X juga telah melakukan pendekatan dan kerja sama terhadap kampus asing seperti dari Malaysia, Taiwan, Singapura atau China untuk memudahkan raihan beasiswa dosen tersebut.
Di samping itu dalam kegiatan visitasi atau kunjungan ke beberapa negara pihaknya juga menjajaki peluang untuk pengiriman kuliah dengan beasiswa kepada dosen dari kampus swasta yang ada.
Hasilnya saat ini juga melalui Kemenristekdikti dibuka beberapa program beasiswa seperti dari Kolombia, China, Turki dan negara Eropa lainnya.
Pentingnya dosen berkuliah di luar negeri untuk memperoleh kemampuan dalam hal pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat lebih baik.
Hasilnya dapat diadopsi di kampus tempat mengajar dan lebih lanjut menjadi faktor pendorong pengembangan serta kemajuan.
Dia mencontohkan dosen dari Malaysia atau Jepang berkuliah di Eropa dan Amerikan dahulu, saat ini mampu menjadi dosen berkualitas dan memajukan kampusnya.
Bila ini dilakukan oleh dosen di Kopertis X yang saat ini berjumlah 9.100 orang, tentu 250 kampus yang ada di Sumbar, Riau, Jambi dan Kepulauan Riau dapat
masuk ke strata perguruan tinggi berkualitas.
Bila kualitas sudah diraih kata Herri, beragam apresiasi akan didapatkan seperti tawaran kerja sama, tawaran bantuan dan hibah penelitian juga diraih. (*)