Jakarta, (AntaraSumbar) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan bahwa kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Gunung Slamet dan Gunung Lawu sampai sekarang masih belum dapat dipadamkan.
"Hutan dan lahan di Gunung Slamet dan Gunung Lawu masih terbakar hingga saat ini. Tim gabungan kesulitan untuk melakukan pemadamam," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu.
Sutopo menyebutkan kebakaran hutan dan lahan yang melanda Gunung Slamet terjadi pada Senin (24/8) pada ketinggian 2.400 hingga 2.700 meter dari permukaan laut, dan kebakaran hutan seluas 50 hektar di petak 58 lereng Gunung Slamet itu terus bergerak ke arah tenggara.
"Lima titik api sudah berhasil dipadamkan, dan 20 titik api masih terbakar," ujar dia.
Menurut Sutopo, tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, TNI, Polri, Dinas Kehutanan, relawan dan masyarakat masih berusaha memadamkan api.
"Lokasi yang terbakar sulit dijangkau. Perlu waktu tujuh sampai delapan jam jalan kaki untuk mencapai lokasi kebakaran," ungkap dia.
Dia juga mengatakan bahwa kendala utama dalam upaya pemadaman kebakaran itu, antara lain medan yang berat, angin kencang, cuaca kering, persediaan air yang tidak memadai, dan sebagian api sudah membakar perakaran.
Selanjutnya, kata dia, upaya pemadaman dilakukan secara manual dengan ranting, menutup api dengan tanah, dan membuat sekat agar api tidak menyebar.
Sementara itu kebakaran di Gunung Lawu, di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur mulai terjadi sejak Minggu (23/8).
Sutopo menyebutkan bahwa kebakaran lahan dan hutan di Gunung Lawu dimulai dari sisi gunung yang berada di Desa Jogorogo, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur lalu merambat ke Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
"Sebanyak 250 personel dikerahkan dari BPBD Karanganyar, Polri, TNI, Perhutani, relawan dan masyarakat. Untuk menjangkau lokasi kebakaran diperlukan tiga sampai empat jam jalan kaki. Api belum bisa dipadamkan karena medan berat, angin kencang dan tidak ada air," kata dia.
Menurut dia, konsentrasi pemadaman di KPH Lawu Utara di atas Candi Cetho yang terletak di Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, dan api kembali mengarah ke wilayah Jawa Timur.
Untuk itu, kata Sutopo, pemadaman juga dilakukan dari sisi timur oleh BPBD Magetan, TNI, Polisi Hutan, relawan dan masyarakat.
"Hutan yang terbakar di petak 39 dan petak 40 adalah jenis hutan pinus. Api belum bisa dipadamkan dan meluas sampai petak 73 karena di tebing-tebing curam," ujar dia. (*)