Padang,  (Antara Sumbar) - Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Padang, Sumatera Barat, mewaspadai munculnya pemilih siluman saat pemilihan kepala daerah setempat pada Rabu (30/10).

         "Pihaknya tetap mengawasi munculnya pemilih siluman di Kota Padang," kata Ketua Panwaslu Kota Padang Nurlina K., di Padang, Selasa.

         Ia mengatakan panwaslu akan mengawasi secara ketat daerah-daerah kabupaten atau kota tetangga yang berbatasan langsung dengan Kota Padang.

         "Hal ini, untuk mencegah adanya pemilih siluman yang berasal dari warga di luar Kota Padang," ujar dia.

         Pasalnya, katanya, daerah perbatasan rawan terjadinya manipulasi suara ataupun tercatatnya daftar pemilih yang berasal dari luar daerah Kota Padang

         Terkait hal itu, pihaknya sudah mengimbau kepada panwas kecamatan hingga panwas kelurahan agar selalu berkoordinasi dalam Pilkada Kota Padang pada Rabu (30/10).

         Dia mengatakan petugas panwaslu saat pilkada setempat melakukan pengawasan semaksimal mungkin.

         "Setiap TPS akan diawasi ketat oleh panwas dan petugas TPS untuk mengatasi pemilih 'siluman' atau 'impor' saat pencoblosan tersebut," kata dia.

         Ia menjelaskan petugas TPS akan meminta kartu pemilih dan KTP kepada warga yang hendak memberikan suaranya. Kartu itu selanjutnya dicocokkan dengan nama dalam daftar pemilih tetap yang ada di setiap TPS.

         "Selain petugas panwas, KPPS, ada juga aparat kepolisian yang terus berjaga. Jika ada ditemukan pemilih 'siluman' atau 'impor', akan langsung ditangkap," kata dia.

         Warga Kota Padang yang belum memegang kartu pemilih, katanya, dapat menunjukkan KTP saat hendak memberikan suara, sehingga hak pilihnya bisa disalurkan.

         "Datang saja ke TPS dekat tempat tinggalnya dengan memperlihatkan Kartu Keluarga, KTP. Nanti petugas mencocokkan KK, KTP pemilih dengan DPT," ujar Nurlina K. (*der)


Pewarta : 127
Editor :
Copyright © ANTARA 2024