Sebanyak 103 karya fotografer dipajang oleh Dinas Pariwisata Sumatera Barat. "Karya putra-putri daerah ini kita pamerkan dan pengunjung dapat melihatnya di gedung serbaguna Museum Adityawarman," kata Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Oni Yulfian.
Menurutnya seluruh foto yang dipamerkan cukup bervariasi mulai dari keindahan alam hingga adat dan budaya yang ada di Sumbar. "Foto memasak rendang yang menjadi kuliner khas provinsi ini juga ada," katanya.
Ia menyebutkan pameran ini akan diselenggarakan hingga 9 Februari 2018. Pihaknya berharap masyarakat dan tamu yang datang ke provinsi itu dapat mengunjungi pameran tersebut.
"Sekitar 3.000 orang dari luar Sumbar akan datang dalam rangka HPN, tentu ini menjadi salah satu ajang promosi juga bagi kami," kata dia.
Oni mengatakan kreatiftas fotografer merupakan salah satu sumber ekonomi kreatif yang dapat menggerakkan roda perekonomian masyarakat Sumbar, karena melalui foto orang akan kenal dengan Minangkabau ini.
"Dampaknya bukan hanya untuk fotografer saja, namun juga masyarakat luas," ujar dia.
Apalagi, lanjutnya hal itu didukung dengan semakin maraknya publikasi destinasi-destinasi wisata di media sosial terutama oleh pelau wisata dan juga fotografer.
Contohnya, kawasan Mandeh Pesisir Selatan yang dahulunya tempat tersembunyi yang tidak banyak diketahui orang akhirnya menjadi terkenal, itu karena publikasi foto-fotonya di media sosisal, kata dia.
Kemudian juga kawasan Seribu Rumah Gadang Solok Selatan yang sudah beratus tahun berdiri di sana tidak dikenal orang lain, namun saat ini tempat tersebut menjadi salah satu destinasi unggulan di Sumbar.
"Itu semua tidak terlepas dari publikasi foto-fotnya di media," tambahnya.
Sebelumnya Ketua DPRD Sumbar, Hendra Irwan Rahim mengatakan ketika kegiatan HPN berlangsung tentu akan banyak wartawan maupun pihak lain yang datang dari seluruh Indonesia ke Sumbar sehingga hal itu akan menggenjot sektor pariwisata daerah ini yang sudah dikenal karena keindahannya.
"Media-media yang datang baik lokal maupun nasional tentu mengekspos Sumbar termasuk tempat wisatanya," ujarnya.
Misalnya saja, sekitar 2.000 wartawan yang hadir. sebagian besar di antara mereka membuat tulisan tentang wisata Sumbar di medianya masing-masing, akan besar promosi pariwisata daerah.
Selain itu, Dinas Pariwisata Sumatera Barat juga menggelar lomba fotorgrafi dengan total hadiah sebanyak Rp60 juta.
"Untuk lomba fotografi dibuka dua kategori, yakni wartawan dan umum," kata Oni Yulfian.
Kemudian untuk lomba videografi dibuka untuk umum dengan satu juara satu dan dua orang juara kedua.
Ia menyebutkan juara satu lomba fotografi kategori wartawan mendapat hadiar RP10 juta sedangkan juara kedua Rp5 juta.
