15.300 warga Agam mengungsi dampak bencana hidrometeorologi

id warga Agam mengungsi,Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. ,banjir bandang, banjir, tanah longsor ,bencana hidrometeorologi

15.300 warga Agam mengungsi dampak bencana hidrometeorologi

Mentri Kehutanan Republik Indonesia Raja Juli Antoni sedang berada di pengungsian warga Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. Dok ANTARA/Yusrizal

Lubuk Basung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat ada sekitar 15.300 warga di tujuh kecamatan di daerah itu mengungsi dampak bencana hidrometeorologi.

"Ini merupakan warga tersebar di tujuh kecamatan," kata Kepala Pelaksana BPBD Agam Rahmat Lasmono di Lubuk Basung, Rabu.

Ia mengatakan ke 15.300 warga itu tersebar di Kecamatan Palembayan sebanyak 1.511 orang, Ampek Nagari 400 orang dan Palupuh 100 orang.

Setelah itu Kecamatan Tanjung Mutiara 901 orang, Tanjung Raya 9.198 orang, Malalak 2.419 orang dan Ampek Koto 778 orang.

"Mereka mengungsi di posko yang kita sediakan, sekolah, tempat saudara dan lainnya," katanya.

Ia mengatakan Pemkab Agam telah mendirikan dapur umum bagi kebutuhan makan warga yang mengungsi.

Sementara bahan kebutuhan pokok untuk kebutuhan warga mengungsi telah didistribusikan.

"Kita mendistribusikan bahan kebutuhan pokok untuk kebutuhan mereka," katanya.

Bencana hidrometeorologi berupa banjir bandang, banjir, tanah longsor dan angin kencang menelan korban 139 orang, 86 orang belum ditemukan dan 41 orang masih dirawat.

Sementara kerugian materil akibat kejadian itu mencapai Rp517,06 miliar.

Pewarta :
Uploader: Jefri Doni
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.