Simpang Empat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat melalui Pemerintah Nagari (Desa) Sinuruik, Kecamatan Talamau maksimalkan keberadaan dapur umum untuk membantu warga terdampak longsor dan banjir di daerah itu.
"Khusus di Nagari Sinuruik Kecamatan Talamau ada tiga dapur umum yang kita dirikan secara swadaya dan mandiri untuk membantu warga terdampak khususnya saat ini terdampak longsor di Tinggam," kata Wali Nagari (Kepala Desa) Sinuruik Frianton di Talu Kecamatan Talamau, Selasa.
Dia mengatakan tiga dapur umum yang telah didirikan di Kantor Wali Nagari, di Durian Banyak Jorong Harapan dan di Batas Semut.
"Dari tiga dapur umum itu melayani lebih dari seratus orang setiap hari. Masyarakat bersama-sama memasak dan menyediakan makan bagi warga terdampak bencana," katanya.
Menurutnya saat ini warga Tinggam Sinuruik dan sekitarnya masih mengungsi di tempat aman di rumah sanak familinya dan rumah warga yang aman dari longsor.
Masyarakat masih trauma dengan longsor susulan terjadi karena hingga Selasa (2/12) masih ada empat orang lagi warga Tinggam yang belum ditemukan dan diduga masih dalam timbunan longsor.
"Dari lima orang warga tertimbun baru satu orang yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Sedangkan empat orang lagi masih dalam pencarian oleh tim gabungan Pemkab Pasaman Barat," sebutnya.
Wakil Bupati Pasaman Barat M.Ihpan saat meninjau langsung dapur umum di Durian Banyak Jorong Harapan Nagari Sinuruik Talamau mengapresiasi kekompakan warga Sinuruik dalam membangun menyiapkan makanan bagi warga terdampak longsor dan banjir.
"Mari jaga kekompakan dan terima kasih kami ucapkan kepada warga yang bersama-sama membantu terdampak," katanya.
Mengenai pencarian korban, katanya, tim gabungan Pemkab Pasaman Barat, Polri, TNI, Basarnas, PMI dan dibantu oleh masyarakat terus melakukan pencarian korban tertimbun longsor.
"Saat ini kita masih menunggu alat berat yang telah kita kirim via Lubuk Sikaping, Panti, Duo Koto karena akses jalan provinsi dari Simpang Empat-Talamau masih belum bisa dilalui kendaraan roda empat," ujarnya.
Dia menyebutkan kedatangan alat berat memang membutuhkan waktu karena harus berputar ke Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman.
