Padang, Sumbar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) bersama Badan Karantina Indonesia (Barantin) melepas ekspor kulit kayu manis (Cinnamomum) seberat 25 ton senilai Rp1,3 miliar dengan negara tujuan Amerika Serikat.
"Pelepasan ekspor kulit kayu manis hari ini menjadi bukti nyata kemajuan sektor pertanian di Sumatera Barat," kata Kepala Barantin Sahat M Panggabean di Kota Padang, Sumbar, Rabu.
Sahat menjelaskan Barantin mempunyai peran penting di setiap proses ekspor berbagai komoditas unggulan asal Ranah Minang termasuk kayu kulit manis dalam menembus pasar internasional.
Sebab, sebelum keluar (ekspor), kulit kayu manis terlebih dahulu diperiksa.
Dalam hal ini, Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Sumbar melakukan serangkaian pemeriksaan sebelum dinyatakan sehat dan siap ekspor.
Secara kumulatif, Balai Karantina setempat mencatat nilai ekspor komoditas pertanian maupun perikanan periode Januari hingga November 2025 asal provinsi itu mencapai Rp3,2 triliun.
"Pencapaian ekspor kulit kayu manis ini merupakan bagian dari kinerja ekspor yang solid sepanjang periode Januari hingga November 2025," ujar dia.
Terdapat lima komoditas
unggulan Sumbar dengan nilai ekspor tertinggi pada sektor pertanian. Pertama, cangkang sawit sebanyak 554.000 ton, refined, bleached, deodorized (RBD) palm olein 42.000 ton, karet lempengan sebanyak 26.000 ton, RBD palm stearin sebanyak 22.000 ton dan kulit kayu manis sebanyak 5.900 ton.
Komoditas tersebut diekspor ke beberapa negara tujuan utama yakni Prancis, Jerman, Belanda, Inggris, Uni Emirat Arab, Malaysia, Singapura dan Thailand.
Kemudian pada sektor perikanan juga menunjukkan kontribusi yang signifikan dengan komoditas unggulan di antaranya tuna 237.000 ekor, 155.000 ekor ikan hias laut, 128.000 ekor ikan garing, 2.385 ekor ikan betutu dan 56 ekor ikan hias air tawar yang diekspor ke China, Amerika, Jepang, Malaysia, dan Thailand.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sumbar ekspor 25 ton kulit kayu manis tujuan Amerika Serikat
