Kota Padang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menargetkan implementasi energi baru terbarukan (EBT) dalam bauran energi primer mencapai 58,29 persen pada 2030.
"Dalam lima tahun ke depan kita membutuhkan tambahan sekitar 27,7 persen dari capaian saat ini yang sudah mencapai 30,59 persen," kata Gubernur Sumbar Mahyeldi di Kota Padang, Kamis, pada diskusi terpumpun bertajuk "Sinergi Pengembangan Energi Terbarukan" bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Mahyeldi mengatakan transisi EBT sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumbar 2025–2029, khususnya misi lumbung pangan nasional dan ekonomi berkelanjutan dengan target implementasi sebesar 58,29 persen pada 2030.
Menurut Mahyeldi, target pencapaian 58,29 persen tersebut dapat tercapai jika didukung oleh kebijakan yang tepat. Apalagi, saat ini pemanfaatan energi air baru 33 persen dari total potensi yang ada.
Kemudian, potensi energi panas bumi yang mencapai 1.651 Megawatt (MW) namun baru lima persen yang berhasil dikembangkan. Selanjutnya bioenergi sebesar 923,1 MW, energi angin 428 MW, serta potensi energi surya setara 5.898 MW yang belum tergarap optimal.
"Ini peluang besar sekaligus tantangan yang harus kita jawab bersama," kata dia.
Ranah Minang mempunyai potensi pengembangan EBT yang besar, namun masih terdapat beberapa kendala untuk memaksimalkannya. Sebagai contoh, keterbatasan Sumbar dalam memfasilitasi perizinan, koordinasi lintas sektor yang masih lemah, serta tantangan sosial dan lingkungan di lapangan.
Sementara itu Direktur Jenderal (Dirjen) Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Prof Eniya Listiani Dewi menegaskan bahwa EBT merupakan solusi strategis masa depan bangsa.
Khusus di Sumbar, Prof Eniya menilai daerah itu mempunyai posisi penting karena sebagian besar pasokan listrik bersumber dari EBT seperti pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Maninjau.
"Sumbar sudah memberikan kontribusi besar bagi pembangkit nasional. Kami berharap kontribusi ini terus meningkat," harap dia.
Ia mengatakan pemerintah pusat menargetkan porsi energi terbarukan mencapai 35 persen dalam bauran energi nasional pada 2034, terutama dari PLTS, hidro dan panas bumi. Langkah ini dilakukan untuk mewujudkan target swasembada energi sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto yakni paling lambat 2030 seluruh masyarakat sudah harus menikmati listrik.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sumbar targetkan implementasi 58,29 persen EBT pada 2030
