DVI Polda Jatim kirim 14 sampel DNA terakhir korban Ponpes Al Khoziny

id Ponpes Al Khoziny, DVI Polda Jatim, DNA korban Al Khoziny, Al Khoziny ambruk

DVI Polda Jatim kirim 14 sampel DNA terakhir korban Ponpes Al Khoziny

Jenazah korban ambruknya Ponpes Al Khoziny dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya untuk dilakukan identifikasi. ANTARA/Rizal Hanafi

Surabaya (ANTARA) - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur mengirimkan 14 sampel DNA terakhir korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, ke Laboratorium Markas Besar (Mabes) Polri di Jakarta.

“Khusus hari ini, tadi pagi ada 14 sampel DNA korban, dan itu terakhir. Mudah-mudahan tidak ada lagi kiriman dari Sidoarjo,” ujar Kabiddokkes Polda Jawa Timur Kombes Pol M. Khusnan Marzuki di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Surabaya, Rabu.

Khusnan memastikan proses identifikasi berjalan lancar tanpa kendala berarti. Tim DVI, kata dia, bekerja sesuai standar internasional untuk memastikan setiap jenazah korban teridentifikasi secara valid dan ilmiah.

“Bagi kami, DVI Polda Jatim tidak ada kendala pada prinsipnya. Kita melakukan sesuai kaidah-kaidah DVI internasional,” ujarnya.

Proses identifikasi dilakukan dengan mencocokkan data antemortem dan post mortem, termasuk melalui data primer, seperti gigi dan rambut, serta data sekunder seperti pakaian dan barang pribadi.

“Tes DNA juga dilakukan untuk memastikan hasilnya akurat,” tambahnya.

Hingga Selasa (7/10), tim telah menerima 67 kantong jenazah, dan 34 diantaranya berhasil teridentifikasi.

Meski demikian, Khusnan enggan memerinci apakah seluruh korban yang teridentifikasi merupakan santri.

“Kami hanya mengidentifikasi berdasarkan kepemilikan keluarga. Soal santri atau bukan, itu bukan wewenang kami,” katanya.

Pewarta :
Editor: Antara Sumbar
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.