Lubuk Sikaping (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman dalam percepatan 100 hari kerja, meluncurkan program religius bertajuk 'Wirid Remaja Bangkit' yang melibatkan pelajar SD hingga SLTA setempat, Kamis.
Salah satu anggota tim percepatan, Donizar mengatakan kegiatan ini merupakan upaya nyata untuk membumikan budaya magrib mengaji serta membentuk generasi religius yang berkarakter.
"Wirid remaja ini melibatkan secara penuh pelajar dari tingkat SD, SLTP, dan SLTA di seluruh Pasaman," ujar Donizar.
Donizar menjelaskan bahwa kegiatan ini akan melibatkan guru Pendidikan Agama Islam (PAI), kepala sekolah, organisasi AGPAII, IPARI, serta tokoh masyarakat lainnya.
Dirinya berharap program ini menjadi momentum kebangkitan spiritual generasi muda sekaligus upaya untuk memakmurkan masjid dan musolla di seluruh pelosok Kabupaten Pasaman.
“Ini bukan sekadar kegiatan simbolis. Kita ingin masjid kembali menjadi pusat pendidikan moral dan akhlak bagi remaja kita,” katanya.
Program Wirid Remaja Bangkit ini kata dia bakal dilaksanakan serentak di masjid dan mushola yang tersebar di setiap jorong, sesuai dengan domisili para pelajar dan remaja.
"Kegiatan ini digelar ba’da Magrib hingga menjelang Isya, dan akan terintegrasi dengan gerakan magrib mengaji serta penguatan budaya Islam di lingkungan masyarakat," katanya.
Persiapan pelaksanaan wirid remaja bangkit diharapkan seluruh OPD bersinergi untuk menyukseskan program ini.
Bupati Pasaman, Welly Suhery, menegaskan pentingnya keterlibatan semua elemen masyarakat agar kegiatan ini berjalan sukses dan berkelanjutan.
"Kita berharap kegiatan ini bisa didukung oleh seluruh lapisan masyarakat. Kita ingin mencetak generasi yang kuat, baik dalam ilmu maupun iman," ujar Welly Suhery.
Dengan semangat kolaboratif dan keagamaan yang kental, Wirid Remaja Bangkit menjadi salah satu pilar utama dalam 100 hari kerja Bupati-Wakil Bupati Pasaman untuk membangun generasi muda yang religius, berkarakter, dan cinta masjid.
