Sawahlunto (ANTARA) - Wali Kota Sawahlunto, Sumatera Barat Riyanda Putra memastikan penyelenggaraan Sawahlunto Maju Manang Road Race 2025 sebagai bagian dari strategi sport tourism yang berdampak langsung pada penguatan ekonomi lokal, khususnya sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Wali Kota Riyanda menegaskan bahwa event tersebut dirancang untuk menghadirkan manfaat ganda. Selain menyuguhkan hiburan dan kompetisi otomotif, Road Race juga diarahkan untuk menggerakkan roda ekonomi masyarakat dari berbagai sektor.
“Prinsip kami sederhana: acara yang hidup harus menghidupi. Bukan sekadar meriah di lintasan, tetapi juga menghidupkan UMKM, bengkel lokal, anak-anak muda kreatif, dan semua warga yang terlibat langsung,” kata Wali Kota Riyanda di Sawahlunto, Senin.
Dari data panitia, jumlah peserta yang mendaftar hampir menyentuh 600 pembalap, masing-masing didampingi kru teknis 5 hingga 10 orang. Jumlah penonton yang hadir selama event diperkirakan mencapai ribuan, tidak hanya dari Sawahlunto tetapi juga dari daerah tetangga.
Lonjakan kunjungan ini memberikan efek ekonomi langsung, terutama bagi pelaku usaha di sektor kuliner, akomodasi, perbengkelan, hingga industri kreatif seperti jasa foto dan penjualan merchandise.
“Yang paling terasa adalah UMKM makanan dan minuman. Ratusan lapak terisi penuh. Penginapan sederhana warga juga banyak wdipesan. Toko peralatan otomotif sepeda motor dan bengkel ramai menjelang event,” kata dia.
Menurut Riyanda, kehadiran ribuan orang dari luar daerah menciptakan multiplier effect yang kuat. Ia menyebut ini sebagai bukti bahwa sport tourism bisa menjadi platform baru pemulihan dan pertumbuhan ekonomi daerah pasca tambang.
Selain aspek ekonomi, Road Race juga menjadi ruang pembinaan bagi generasi muda yang memiliki minat di bidang otomotif. Pemerintah kota memanfaatkan ajang ini sebagai sarana untuk mengedukasi dan mengalihkan aktivitas balap liar ke arah yang lebih positif dan terstandar.
“Kita ingin arahkan adrenalin dan bakat anak muda ke lintasan resmi. Mereka belajar soal safety, teknik balap, dan etika kompetisi,” kata Wali Kota.
Sebagai kota tambang bersejarah yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO, Sawahlunto kini terus bertransformasi ke arah kota wisata dan ekonomi kreatif. Manang Road Race diposisikan sebagai salah satu platform akselerasi identitas baru kota: dinamis, terbuka, dan ramah anak muda.
“Sawahlunto bukan hanya cerita masa lalu. Melalui event seperti ini, kita buka pintu masa depan bagi sektor ekonomi rakyat yang lebih produktif dan berkelanjutan,” kata dia.