Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Malang memastikan laga antara Arema FC melawan Semen Padang yang diselenggarakan di Stadion Kanjuruhan, di Kabupaten Malang, Jawa Timur akan steril dari suporter, pada Sabtu (22/5).
"Stadion akan dilakukan sterilisasi sehingga tidak ada suporter yang diizinkan masuk," kata Kepala Bagian Operasional Polres Malang Kompol Aryanto Agus Subekti seusai rapat koordinasi pengamanan pertandingan Arema FC melawan Semen Padang di Mapolres Malang, Kamis.
Sterilisasi di Stadion Kanjuruhan ini merupakan tindak lanjut dari sanksi yang diberikan oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI kepada panitia pelaksana (panpel) dan manajemen Arema FC.
Hukuman itu diberikan pasca terjadinya insiden pelemparan oleh orang tak dikenal terhadap bus pemain Persik Kediri beberapa waktu lalu.
Aryanto menyatakan untuk memastikan pengamanan berjalan maksimal, maka pihaknya tak hanya membagi Stadion Kanjuruhan ke dalam empat ring tetapi juga melaksanakan patroli skala besar di lokasi tersebut.
Nantinya, skema pengamanan yang dijalankan akan melibatkan sebanyak 800 personel gabungan, dari unsur TNI, Polri, dan Pemerintah Kabupaten Malang.
Personel gabungan yang dikerahkan akan menyisir setiap lokasi sudah menjadi konsentrasi penerapan kegiatan pengamanan.
"Petugas juga akan melakukan pengawasan ketat di sekitar area stadion," ujarnya.
Kepolisian setempat mengimbau kepada seluruh suporter Arema FC agar terlibat di dalam menciptakan kondusivitas di wilayah Kabupaten Malang, salah satu caranya dengan menyaksikan pertandingan dari televisi.
Sementara itu, Ketua Panpel Arema FC Erwin Hardiyono menyampaikan pihak yang boleh memasuki area lapangan Stadion Kanjuruhan juga dibatasi, yakni perangkat pertandingan dan lima perwakilan dari masing-masing tim.
"Pertandingan ini sepenuhnya tertutup," kata dia.
Keputusan ini merupakan bentuk komitmen untuk mematuhi regulasi liga dan menjaga keselamatan semua pihak.
"Kami harap seluruh pihak memahami dan mendukung keputusan yang sudah ada," ucap Erwin.