Padang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) melaporkan banjir yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan pada Rabu malam (12/3) sedikitnya merendam 72 rumah warga.
"Banjir ini akibat intensitas curah hujan yang tinggi sejak siang hingga sore hari, sehingga berdampak pada meluapnya Sungai Batang Palangai Gadang dan Sungai Batang di Kampung Tangah, Ranah Ampek Hulu Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan," kata Juru Bicara BPBD Provinsi Sumbar Ilham Wahab di Padang, Kamis.
Berdasarkan laporan petugas BPBD, banjir yang terjadi sekitar pukul 17.30 WIB berdampak pada dua lokasi, yakni Nagari Palangai Gadang, Kecamatan Ranah Pesisir dan Kampung Pasar Melintang, Nagari Kampung Tengah, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan.
Di Nagari Palangai, sedikitnya 60 unit rumah warga terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 50-150 sentimeter. Kemudian, di Nagari Kampung Tangah, Kecamatan Ranah Ampek Hulu, banjir merendam sekitar 12 unit rumah dengan ketinggian air 50-100 sentimeter.
"Hingga saat ini tidak ada laporan korban jiwa dan jumlah kerugian belum bisa diperkirakan," kata Ilham.
Menyikapi bencana hidrometeorologi tersebut, Satuan Tugas (Satgas) Search and Rescue (SAR) dan Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Pesisir Selatan bersama instansi terkait lainnya melakukan asesmen dan penanganan ke lokasi banjir.
"Hasil asesmen di lapangan juga dilaporkan kepada BPBD Provinsi Sumbar untuk ditindaklanjuti," kata dia.
Ilham menambahkan saat ini kondisi air di dua nagari atau desa terdampak banjir sudah mulai surut. BPBD terus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama ketika hujan turun yang bisa berpotensi menyebabkan banjir susulan.
Terpisah, Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau Desindra Deddy Kurniawan meminta masyarakat di provinsi tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan terkait potensi cuaca ekstrem saat puncak musim hujan.
"Di bulan Maret ini atau saat umat Muslim melaksanakan ibadah puasa ada potensi terjadinya cuaca ekstrem dan ini perlu diwaspadai," kata dia.