Drama Yesus "Gay" di Yunani Dikenai Tuduhan Penghujatan

id Drama Yesus "Gay" di Yunani Dikenai Tuduhan Penghujatan

Athena (ANTARA/Reuters) - Aktor dan produser drama Yunani, yang menggambarkan Yesus Kristus dan rasulnya "gay" didakwa melakukan penghujatan, kata pejabat pengadilan pada Jumat. Drama "Corpus Christi" di Athena dibatalkan pada bulan ini setelah berpekan unjukrasa hampir setiap hari di luar teater oleh pendeta dan kelompok sayap kanan, termasuk wakil rakyat dari partai ultra-nasionalis Fajar Emas. Tuduhan "menghina agama" dan "penghujatan berbahaya" didaftarkan setelah Uskup Seraphim dari Piraeus mengajukan gugatan terhadap yang terlibat dalam drama itu, kata pejabat. Sutradara drama itu kepada kantor berita Inggris Reuters menyatakan tertegun bahwa jaksa memangilnya, bukan mengejar pengemplang pajak dan yang bertanggungjawab membuat Yunani hampir bangkrut. "Yang saya lihat adalah bahwa ada orang merampok negara tidak dipenjara dan jaksa mendakwa seni," kata Laertis Vasiliou, kelahiran Albania. Jika terbukti bersalah, Vasiliou dan terdakwa lain terancam hukuman beberapa bulan penjara. Tanggal sidangnya belum ditetapkan. Puluhan pengunjukrasa, termasuk beberapa dari Fajar Emas, menutup pintu masuk teater itu dan bentrok dengan polisi pada malam pertunjukan perdananya pada bulan lalu. Pendeta berjubah hitam memegang salib tampak di televisi merobek poster iklan drama itu. Gereja Ortodoks adalah bagian tak terpisahkan dari masyarakat Yunani dan lembaga kuat. Fajar Emas, yang masuk parlemen pada tahun ini untuk pertama kali dalam sejarahnya, semakin meregangkan otot dan jajak pendapat menunjukkan garis kerasnya terhadap pendatang dan politisi korup meningkatkan ketenarannya. Pada bulan lalu, televisi pemerintah Yunani dikecam partai lawan utama dan penentangnya, karena menyunting ciuman "gay" dari pertunjukan perdana jam utama drama seri Inggris "Downton Abbey". Mahkamah Agung Polandia pada akhir Oktober membuka jalan untuk amar penghujatan terhadap pemusik "rock", yang merobek Alkitab di panggung, yang mengadu budaya mendalam Katolik dengan nafsu baru kebebasan mengungkapkan pendapat. Adam Darski, pemuka kelompok "heavy metal" bernama Behemoth, merobek kitab suci Kristen itu di pentas pada 2007, menyebutnya penipu dan menggambarkan gereja Katolik Roma sebagai aliran jahat. Pendukungnya menyatakan itu ungkapan kesenian, tapi konservatif mengatakan ia menyinggung kepekaan umat Katolik di Polandia, tanah air mendiang Paus Yohanes Paulus II dan salah satu wilayah jantung paling taat agama itu di Eropa. (*/wij)