Painan (ANTARA) -
Desa Wisata Ampiang Parak kini berdiri gagah sebagai juara III Nasional dalam ajang Anugerah Desa Wisata (ADWI) 2024. Sebuah capaian yang tak hanya berbicara tentang penghargaan, tetapi juga perjuangan panjang, dedikasi tanpa henti, dan semangat kolektif sebuah komunitas yang mencintai tanah kelahirannya.
Malam itu, di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah, nama Ampiang Parak menggema di antara sorak-sorai hadirin. Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri, hadir langsung menyaksikan momen bersejarah ini. Di tengah gemerlap panggung, Pj. Bupati Erasukma Munaf, Pj. Wali Nagari Ampiang Parak Iwal, dan Ketua Laskar Pemuda Peduli Lingkungan (LPPL) Pulau Penyu Ampiang Parak, Haridman, naik dengan penuh kebanggaan untuk menerima penghargaan.
Terletak di pesisir selatan Sumatra Barat, Ampiang Parak adalah desa yang memesona dengan kekayaan alamnya. Berada di wilayah Nagari Ampiang Parak, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, desa ini dikelilingi oleh keindahan pantai di sana terdapat Pulau Penyu yang menjadi ikon lingkungan dan pariwisata lokal. Posisi geografisnya yang strategis menjadikan desa ini mudah diakses, namun tetap menawarkan suasana tenang yang jauh dari hiruk-pikuk kota.
Namun, keindahan saja tak cukup. Perjalanan Ampiang Parak menuju panggung nasional adalah kisah penuh liku. Hampir 15 tahun yang lalu, Laskar Pemuda Peduli Lingkungan (LPPL) Pulau Penyu berdiri. Mereka adalah sekumpulan pemuda yang bermimpi besar—bukan sekadar menjadikan desa ini dikenal, tetapi menjadikannya teladan. Dengan semangat pemberdayaan dan kecintaan pada lingkungan, mereka melangkah, satu demi satu, melawan tantangan yang tak jarang menggoyahkan langkah.
Dukungan pemerintah daerah dan masyarakat tak kalah penting. Dari berbagai program pengembangan hingga kerja gotong royong tanpa pamrih, semua pihak berkontribusi mewujudkan mimpi ini. Ampiang Parak tak dibangun oleh satu tangan, melainkan oleh sebuah komunitas yang percaya pada kekuatan kebersamaan.
Tidak ada prestasi tanpa sinergi. Di Ampiang Parak, pemerintah, masyarakat, dan organisasi lokal seperti LPPL Pulau Penyu bersatu dalam harmoni. Mereka membangun dari akar, menjaga nilai-nilai lokal, sekaligus merangkul inovasi. Dari upaya kecil menata lingkungan hingga promosi pariwisata yang kreatif, semuanya dilakukan dengan satu tujuan, membawa Ampiang Parak ke puncak.
Bupati Erasukma menyebut prestasi ini sebagai bukti nyata kekuatan kebersamaan. “Ini hasil kerja keras kita semua, tetapi ini bukan akhir. Ini awal dari langkah panjang untuk terus membangun dan memajukan Desa Wisata Ampiang Parak,” tegasnya.
Sementara itu, Haridman tak mampu menyembunyikan rasa harunya. Baginya, 15 tahun perjalanan LPPL Pulau Penyu adalah cerita tentang cinta pada alam, semangat pemberdayaan, dan dedikasi tanpa batas. “Kami tidak sendiri. Pemerintah, masyarakat, dan lingkungan selalu mendukung. Ini kemenangan kita bersama,” ujarnya.
Namun, di balik gemilang prestasi ada pesan yang kuat dimulai, tanggung jawab untuk terus bergerak maju. Desa Wisata Ampiang Parak tak boleh hanya berhenti pada gelar, tetapi harus menjadikannya sebagai pijakan untuk terus menggali potensi dan memperbaiki tata kelola.
Ampiang Parak bukan sekadar desa wisata. Ia adalah bukti bahwa dengan semangat dan sinergi, hal besar bisa tercipta bahkan dari tempat yang mungkin tak pernah disangka. Kini, Ampiang Parak tak hanya dikenal di Sumatra Barat, tetapi juga di panggung nasional. Dan perjalanan itu, baru saja dimulai.
Ampiang Parak: Dari Ujung Liku Menuju Panggung Nasional
