Limapuluh Kota (ANTARA) - Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Perintis Indonesia (Upertis) melaksanakan Pengabdian Masyarakat (Pengabmas) di salah satu pondok pesantren (Ponpes) di Lima Puluh Kota Sumatera Barat dengan memberikan keterampilan pertolongan pertama.
"Kegiatan selama enam hari ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan para santri dan pembina unit Kesehatan Ponpes dalam memberikan pertolongan pertama pada kasus kegawatdaruratan” kata Ketua Tim, Andrye Fernandes, Senin (23/9).
Ia menjelaskan tidak hanya peningkatan pengetahuan santri semata namun juga meningkatkan keterampilan santri dalam memberikan pertolongan pertama serta penyerahan sarana prasarana yang dibutuhkan dalam memberikan pertolongan pertama.
“Program ini mendapat dukungan penuh dari Kemendikbudristek melalui Hibah Pengabdian masyarakat Tahun 2024. Sehingga memungkinkan Tim untuk memberikan pelatihan secara intensif," kata dia.
Tim juga membantu pengadaan sarana prasarana pertolongan pertama untuk Ponpes yang masih terbatas seperti Tas Emergency, Set Perawatan Luka, Set Balut Bidai, Long Spine Board dan Tabung Oksigen.
"Sehingga Tim Kesehatan Santri maupun Musyrif (Pendamping Santri) dapat memberikan Pertolongan Pertama pada santri yang mengalami kondisi Gawat darurat sebelum dibawa ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang Jaraknya cukup Jauh dari Pondok Pesantren," katanya menjelaskan.
Menurut Pihak Ponpes, Rahmat Hidayat mengatakan program hibah tentu sangat membantu masyarakat dalam menyelesaikan permasalahannya, mengingat Pondok Pesantren Ashhabul Qur’an merupakan Pondok Pesantren Khusus Putra.
"Dalam aktifitas kegiatan para santri juga melakukan kegiatan olahraga di lapangan serta bangunan pesantren di lantai dua yang sering dilewati oleh santri sehingga beresiko mengalami cedera dan lain-lain. Apresiasi atas dipilihnya Ponpes Ashhabul Qur’an sebagai lokus kegiatan Pengabmas Dosen Upertis," katanya.
Sekretaris Program Studi Ners Aldo Yuliano yang juga terlibat sebagai tim pengabdian masyarakat mengatakan luaran dari pengabdian masyarakat ini diantaranya, Artikel Ilmiah, Modul Kegiatan yang di HaKi kan, Video Kegiatan dan Poster.
"Semoga luaran yang dihasil oleh tim dapat memberikan poin bagi Universitas, Lembaga, Program Studi maupun Dosen itu sendiri. Selain Dosen, kegiatan ini juga melibatkan orang mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Ners," katanya.
Kegiatan yang mahasiswa ikuti bersama tim Dosen di Rekognisi sebagai Satuan Kredit Semester (SKS) sebanyak 6 SKS, dan hal ini tentu disambut baik oleh Universitas sekaligus sebagai implementasi kebijakan Pemerintah tentang Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM)” jelas Aldo Yuliano.
Tim Dosen yang terlibat berharap “agar kegiatan peningkatan keterampilan dalam pertolongan pertama ini menjadi kegiatan yang berkelanjutan di Pondok Pesantren sehingga terjadi transformasi pengetahuan dari santri yang sudah dilatih kepada calon tim kesehatan.
"Hal ini terbukti pada peningkatan pengetahuan sebelum kegiatan dengan rerata nilai pre test 42,75 meningkat menjadi 76 dengan persentase kenaikan pengetahuan sebesar 77,7 persen. Semoga dari pelaksanaan kegiatan ini dapat kami kembangkan untuk perencanaan pelaksanaan hibah di Tahun 2025," pungkasnya.