Jakarta (ANTARA) - Pendiri dan CEO Telegram, Pavel Durov meninggalkan pengadilan di Paris setelah dibebaskan dari tahanan, demikian dilaporkan seorang koresponden RIA Novosti dari lokasi pengadilan.
Durov menghabiskan lebih dari delapan jam di pengadilan, setelah itu Kantor Kejaksaan Paris mengumumkan kemungkinan pembebasannya dengan jaminan.
Kantor Kejaksaan Paris pada Rabu menyatakan bahwa Durov ditempatkan di bawah pengawasan yudisial, dilarang meninggalkan Prancis dan diwajibkan membayar jaminan sebesar 5 juta euro (5,5 juta dolar AS atau sekitar Rp84,8 miliar).
Durov yang lahir di Rusia dan memiliki kewarganegaraan di beberapa negara termasuk Prancis ditahan di bandara Paris pada Sabtu (24/8) atas tuduhan terkait penggunaan aplikasi Telegram untuk kegiatan kriminal, termasuk terorisme, perdagangan narkoba, dan pencucian uang.
Durov belum membayar jaminan sebesar 5 juta euro yang diminta oleh sistem peradilan Prancis, tetapi menurut pengacaranya, David-Olivier Kaminski, ia akan segera melakukannya, demikian dilaporkan RIA Novosti.
Sumber : Sputnik-OANA
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: CEO Telegram Durov tinggalkan pengadilan Paris setelah bebas penahanan
Berita Terkait
Muenchen rebut puncak klasemen liga usai tundukkan Holsen Kiel 6-1
Minggu, 15 September 2024 5:23 Wib
Real Madrid kalahkan Real Sociedad 2-0 berkat dua penalti
Minggu, 15 September 2024 5:21 Wib
Aceh tambah medali perak lewat lomba perahu naga PON XXI
Minggu, 15 September 2024 5:19 Wib
Aceh berhasil lampaui target di selancar ombak PON XXI
Minggu, 15 September 2024 5:18 Wib
DLH Kota Solok buat lubang biopori atasi sampah organik dan banjir
Minggu, 15 September 2024 5:18 Wib
PSOI pacu atlet muda berani ikuti banyak kejuaraan dunia
Minggu, 15 September 2024 5:17 Wib
Bank Nagari jalin kerja sama strategis dengan UIN Mahmud Yunus Batusangkar
Sabtu, 14 September 2024 20:23 Wib
Annisa-Leli hormati keputusan PKS dalam Pilkada Dhamasraya
Sabtu, 14 September 2024 20:06 Wib