Lubukbasung (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kabupaten Agam, Sumatera Barat Edi Busti menegaskan pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Agam Tuo memiliki urgensi yang tinggi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Pembentukan DOB Agam Tuo strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut," kata Edi Busti di Lubuk Basung saat ekspos pembentukan DOB Agam Tuo dihadapan Pemprov Sumbar di aula utama kantor bupati setempat, Kamis (22/8).
Ia mengatakan dengan pemekaran ini terbukanya lahan usaha baru yang dapat menciptakan peluang ekonomi lebih luas bagi masyarakat lokal, sekaligus mendukung peningkatan taraf hidup mereka.
Setelah itu akses terhadap layanan pendidikan, kesehatan, pelayanan publik, dan infrastruktur dapat ditingkatkan secara signifikan, sehingga masyarakat di wilayah tersebut dapat merasakan manfaat yang lebih merata.
Dari sisi pemerintahan, pemekaran wilayah ini dinilai akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan.
"Dengan wilayah yang lebih kecil, pemerintah dapat lebih optimal dalam mengelola dan mengawasi wilayahnya, pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat," katanya.
Ia menambahkan pembentukan DOB ini juga bertujuan untuk menciptakan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Agam Tuo.
Dengan adanya DOB, diharapkan pembangunan tidak hanya terfokus di satu area, tetapi dapat tersebar secara merata di seluruh wilayah yang masuk dalam DOB Agam Tuo.
DOB Agam Tuo akan mencakup 10 kecamatan, sementara wilayah induknya hanya terdiri dari 6 kecamatan. DOB Agam Tuo direncanakan berpusat di Kecamatan Ampek Koto sebagai ibu kota.
Pembentukan DOB ini dipandang penting untuk mempercepat proses agar Agam Tuo dapat masuk ke dalam kuota moratorium pemekaran wilayah.
"DOB Agam Tuo akan berada di dataran tinggi, tepatnya di sekitar Bukittinggi, sedangkan wilayah induknya berada di dataran rendah," katanya.