Ankara (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri Iran mengonfirmasi kematian pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, dan menyatakan bahwa penyelidikan sedang berlangsung.
Dalam sebuah pernyataan, Rabu, Juru Bicara Kemlu Iran Nasser Kanani menyampaikan belasungkawa kepada bangsa Palestina atas kematian Haniyeh.
Ia menegaskan bahwa penyelidikan menyeluruh atas insiden ini sedang dilakukan oleh lembaga-lembaga terkait di Iran.
"Kematian Saudara Ismail Haniyeh di Teheran akan memperkuat ikatan yang erat dan tak terpatahkan antara Republik Islam Iran dan Palestina serta gerakan perlawanan," kata Kanani.
Sementara itu, parlemen Iran mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan pertemuan luar biasa setelah pembunuhan Ismail Haniyeh di Teheran.
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh Kantor Berita Mehr Iran, juru bicara Komisi Keamanan Nasional parlemen, Ebrahim Rezaei, mengatakan parlemen akan mengadakan pertemuan tentang insiden ini dengan kehadiran semua lembaga terkait dan hasilnya akan diumumkan ke publik.
Kelompok Hamas telah mengonfirmasi kematian Haniyeh dalam "pembunuhan yang berbahaya" di Teheran.
Israel belum membuat pengumuman langsung tentang pembunuhan tersebut.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Iran sebut penyelidikan kematian Haniyeh sedang berlangsung
Berita Terkait
Silaturahmi ke Kantor Kemenag, Yasril Puji Bupati Sabar AS sebagai Pemimpin Punya Komitmen
Kamis, 5 September 2024 20:30 Wib
Iran janjikan pembalasan atas pembunuhan pemimpin Hamas
Jumat, 2 Agustus 2024 9:28 Wib
Presiden Palestina kutuk pembunuhan Ismail Haniyeh
Rabu, 31 Juli 2024 15:26 Wib
Program TJSLterbukti berdampak positif, Dirut PLN dinobatkan jadi pemimpin transformasi bisnis berkelanjutan
Rabu, 24 Juli 2024 9:41 Wib
Deschamps puji Mbappe sebagai pemimpin yang diperlukan timnas Prancis
Kamis, 6 Juni 2024 10:44 Wib
MUI Sumbar dorong pemimpin dunia terus serukan kemerdekaan Palestina
Rabu, 10 April 2024 12:31 Wib
Anies, Prabowo atau Ganjar? Intip peluang yang jadi pemimpin 2024
Sabtu, 10 Februari 2024 8:14 Wib
Ganjar harap debat kelima beri publik preferensi memilih pemimpin
Senin, 5 Februari 2024 5:34 Wib