Pembukaan jalan Lembah Anai diharapkan tingkatkan kunjungan Tabuik Pariaman

id Pembukaan jalan Lembah Anai,BERITA PARIAMAN,BERITA SUMBAR,Penjabat Walikota Pariaman, Sumbar Roberi

Pembukaan jalan Lembah Anai diharapkan tingkatkan kunjungan Tabuik Pariaman

Penjabat Walikota Pariaman, Sumbar Roberia menggunakan peci bermotif Tabuik saat diwawancarai wartawan. ANTARA/Aadiaat M. S. 

Pariaman (ANTARA) - Pembukaan jalan nasional Padang-Bukittinggi via Lembah Anai, Sumatera Barat yang direncanakan pada 21 Juli 2024 diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan saat prosesi akhir pada Pesona Budaya Tabuik Piaman yang dilaksanakan di Kota Pariaman pada hari itu.

"Mudah-mudahan paginya kendaraan sudah bisa dibuka sehingga wisatawan bisa datang ke Pariaman melalui jalan Lembah Anai," kata Penjabat Walikota Pariaman Roberia di Pariaman, Rabu.

Ia mengatakan pada 21 Juli tersebut seluruh kendaraan sudah bisa melintasi jalan yang amblas akibat banjir bandang sekitar dua bulan yang lalu sehingga diharapkan kunjungan Prosesi Hoyak Tabuik meningkat.

Namun, kata dia jika hingga tanggal tersebut jalan itu belum bisa dibuka untuk umum maka wisatawan masih bisa melintasi jalan Malalak dan Sitinjau Lauik.

"Untuk kendaraan roda dua dan mobil pribadi masih bisa melintasi Malalak," katanya.

Roberia menyampaikan hasil peninjauannya ke jalan Lembah Anai beberapa hari lalu terlihat arus kendaraan roda dua sudah mulai lancar.

"Beda hal dengan tiga minggu lalu, arus kendaraan roda dua masih macet," ujarnya.

Ia mengatakan Pesona Budaya Tabuik Piaman 2024 dilaksanakan semenjak 7 Juli atau 1 Muharram dan kegiatan budaya serta wisata tahunan itu akan berakhir pada 21 Juli. Dari 7 sampai 21 Juli tersebut banyak prosesi dan kegiatan yang dilaksanakan.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat bersama masyarakat di daerah itu mengagendakan pelaksanaan kegiatan budaya dan wisata tahunan Pesona Budaya Tabuik mulai 7 sampai 21 Juli 2024.

"Kegiatan dilaksanakan selama 15 hari, ini tujuannya untuk menyesuaikan puncak pelaksanaan Tabuik jatuh pada hari Minggu," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman Ferialdi di Pariaman.

Ia mengatakan selama 15 hari tersebut kegiatan tidak saja diisi dengan prosesi Tabuik namun juga berbagai kegiatan pendukung yang berhubungan dengan Tabuik dan budaya Pariaman.