Jakarta (ANTARA) - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan rasionalisasi dan perbaikan terhadap keuangan PT Indofarma untuk meningkatkan kinerja perusahaan farmasi tersebut.
“Di Indofarma memang kita sedang lakukan rasionalisasi dan perbaikan keuangan,” kata Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dalam Family Gathering Kementerian BUMN di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu (5/5).
Pernyataan tersebut menanggapi pertanyaan awak media terkait adanya gaji karyawan Indofarma yang belum dibayarkan oleh perusahaan tersebut.
Pria yang akrab disapa Tiko itu menuturkan bahwa terkait hal tersebut, akan dibantu oleh induk holding BUMN farmasi, yakni PT Biofarma (Persero).
“Jadi kita sedang melakukan transformasi di grup kesehatan Bio Farma, Indofarma, Kimia Farma, kita coba menyelesaikan nanti secara grup. Karena di Indofarma memang kita sedang lakukan rasionalisasi dan perbaikan keuangan. Tapi nanti holding yang akan melayani secara keseluruhan. Jadi mungkin kita akan melakukan penyelesaian secara holding,” tutur Tiko.
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan pihaknya siap membawa PT Indofarma Tbk kepada Kejaksaan Agung (Kejagung) bila ditemukan adanya penyelewengan.
Erick mengaku bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dan bertemu dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait masalah keuangan yang dialami oleh perusahaan PT Indofarma.
“Dan saya sudah bertemu dengan BPK (Badan Pemeriksaan Keuangan) untuk Indofarma. Ini supaya benar benar kita uraikan, lalu kalau memang ada penyelewengan kita bawa ke Kejaksaan bersama BPK,” kata Erick
Dia menegaskan apabila ditemukan adanya penyelewengan saat dilakukan pemeriksaan oleh BPK, maka pihaknya bersama BPK akan membawa Indofarma ke jalur hukum.
Sebelumnya diberitakan PT Indofarma Tbk (INAF) mengakui belum melakukan pembayaran gaji karyawan untuk periode Maret 2024. Hal itu dikarenakan perusahaan farmasi berpelat merah ini mengalami permasalahan finansial.
“Berita bahwa perseroan belum membayarkan upah terhadap karyawan untuk periode Maret 2024 adalah benar," ujar Direktur Utama Indofarma Yeliandriani dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Kamis (18/4).
Dia menyampaikan bahwa perseroan belum memiliki kecukupan dana operasional untuk memenuhi kewajiban pembayaran upah karyawan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kementerian BUMN rasionalisasi dan perbaiki keuangan di Indofarma
Berita Terkait
Obat penanganan COVID-19 racikan holding BUMN farmasi siap digunakan di Tanah Air
Senin, 5 Oktober 2020 9:50 Wib
BPK Kesal Namanya Dicatut Direksi Indofarma
Senin, 21 Juli 2014 19:03 Wib
Pefindo Turunkan Peringkat Indofarma Menjadi BBB-
Senin, 14 Juli 2014 12:20 Wib
FSP BUMN Sesalkan Intimidasi Serikat Pekerja Indofarma
Kamis, 26 Juni 2014 18:51 Wib
Dahlan Minta Indofarma Perbaiki Kinerja Sebelum Konsolidasi
Kamis, 27 Maret 2014 13:18 Wib
Indofarma Siap Produksi Pil KB Pria
Selasa, 28 Mei 2013 20:19 Wib
Indofarma Kembangkan Produk Albumin dan Obat Kanker
Senin, 13 Mei 2013 16:41 Wib
Indofarma akan Bagi Dividen Rp4,24 Miliar
Jumat, 12 April 2013 6:55 Wib