Puluhan narapidana Lapas Alahan Panjang antusiasme salurkan hak pilih

id Puluhan narapidana, Lapas Alahan Panjang, antusiasme , salurkan hak pilih

Puluhan narapidana Lapas Alahan Panjang antusiasme salurkan hak pilih

Kalapas Kelas III Alahan Panjang Matrios Zulhidayat Hutasoit (ANTARA/HO-Lapas Alahan Panjang)

Solok (ANTARA) - Puluhan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Alahan Panjang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat antusiasme menyalurkan hak pilih mereka dalam pemilihan umum (Pemilu) tahun 2024 pada Rabu (14/2).

Puluhan warga binaan tersebut menyalurkan suara pada delapan Tempat Pemungutan Suara (TPS) khusus yang ada di dalam penjara yang berlokasi di Nagari Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok.

Kalapas Kelas III Alahan Panjang Matrios Zulhidayat Hutasoit di Alahan Panjang, Rabu mengatakan suasana pemilihan berlangsung aman dan kondusif sampai saat ini, para WBP tampak antusiasme menyalurkan hak pilihnya.

Ia mengatakan ada TPS khusus yang dibentuk dalam Lapas Alahan Panjang untuk WBP, yakni TPS 004, TPS 005, TPS 007, TPS 008, dan TPS 009 dengan total pemilih sebanyak 54 orang.

Ia menyebutkan jumlah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas III Alahan Panjang saat ini berjumlah sebanyak 65 orang, namun yang tercatat sebagai pemilih sebanyak 54 orang.

"Terdapat 11 WBP yang tidak terdaftar sebagai pemilih, yakni 10 orang tidak terdaftar di DPT dan satu orang petensi DPK," jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyebutkan untuk tiga TPS lainnya yakni TPS 046 khusus untuk petugas dan keluarga, TPS 050, dan

TPS 002 khusus untuk petugas.

Ia menyebutkan jumlah pemilih DPTb 83 orang dengan rincian 54 orang DPTb WBP dan 29 orang DPtb (Pegawai dan keluarga), waktu pelaksanaan 54 DPTb WBP yang memilih, 27 DPtb pegawai dan keluarga dan dua orang DPTb dari pegawai yang tidak memilih.

Ia mengatakan sebelum hari pencoblosan pihaknya telah melakukan berbagai persiapan secara maksimal.

"Kami akan mendukung pelaksanaan Pemilu 2024 yang jujur adil dan damai di Lapas Alahan Panjang, sehingga hak politik warga binaan tetap bisa tersalurkan," ucapnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa hak partisipasi politik tidak mengenal batasan tempat. Petugas menyiapkan dan memastikan proses pemilihan ini berlangsung secara transparan dan adil di dalam lapas, menciptakan suasana demokratis di mana setiap suara dihargai.

"Keikutsertaan warga binaan ini, menggambarkan upaya untuk mewujudkan inklusifitas dan keadilan dalam proses demokrasi," kkatnya.