Padang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) akan melibatkan ahli geologi untuk memastikan temuan tumpukan bebatuan yang diduga kuat sebagai kekar kolom atau columnar joint di Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman.
"Minggu depan tim ahli akan ke lapangan untuk menentukan temuan tersebut," kata Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sumbar Herry Martinus di Padang, Jumat.
Hal tersebut sekaligus untuk memberikan kepastian ke pihak yang mengantongi izin usaha pertambangan (IUP) di lokasi ditemukannya dugaan kekar kolom tersebut.
Berdasarkan rapat gabungan dengan Dinas Kebudayaan dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumbar, serta Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sumbar, kesimpulan awal ialah tumpukan bebatuan itu merupakan kekar kolom.
Namun, Pemerintah Provinsi Sumbar memastikan kesimpulan awal tersebut tidak bisa serta merta menjadi patokan untuk menentukan status temuan tumpukan batuan itu. Sebab, untuk menentukan situs geologi atau kebudayaan, dibutuhkan penelitian mendalam yang melibatkan para ahli di bidangnya.
Herry memastikan saat ini aktivitas pertambangan di kawasan temuan dugaan kekar kolom tersebut telah dihentikan sementara. Kebijakan itu diambil untuk mengantisipasi dan melindungi temuan dari aktivitas pertambangan.
"Jadi, penelitian ini nantinya juga untuk memberikan kepastian ke pemilik IUP. Jika daerah itu terindikasi mempunyai cagar geologi atau cagar budaya, maka ini tidak boleh dikerjakan (ditambang)," tegas dia
Saat ini Dinas ESDM Sumbar juga mengarahkan penambang untuk sementara waktu menggeser lokasi penambangannya. Sebab, di satu sisi material (tanah/batu) yang diambil dibutuhkan untuk pembangunan jalan tol seksi Padang-Sicincin.
Terakhir, untuk menentukan temuan tersebut termasuk situs geologi atau situs kebudayaan, maka kewenangan berada pada Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman. Sementara, penerbitan izin tambang berada di Pemerintah Provinsi Sumbar.
Sebelumnya, Ahli Geologi dan Vulkanologi Sumbar Ade Edward telah menyarankan pemerintah atau pemangku kepentingan terkait untuk segera melindungi dugaan kekar kolom atau columnar joint yang ditemukan di Kabupaten Padang Pariaman.
Hal tersebut mengingat temuan kekar kolom sebelumnya di Kabupaten Pesisir Selatan habis karena ditambang untuk kebutuhan material bangunan. Oleh karena itu, agar kejadian tersebut tidak terulang, Ade menyarankan pemerintah segera mengambil langkah cepat dengan melindunginya.
Apalagi, columnar joint yang ditemukan di Kabupaten Padang Pariaman tersebut tergolong unik dan langka. Sebab, beberapa batangan kekar kolom diketahui mencapai empat meter.
Berita Terkait
Gunung Marapi kembali erupsi, tinggi kolom abu 500 meter
Jumat, 19 Januari 2024 11:24 Wib
Bebatuan kekar kolom di Padang Pariaman
Rabu, 27 Desember 2023 12:14 Wib
Kawasan kekar kolom Lubuk Alung disterilkan sementara dari penambangan
Jumat, 20 Oktober 2023 17:01 Wib
Ahli dorong ajukan kekar kolom Padang Pariaman jadi cagar alam geologi
Jumat, 13 Oktober 2023 15:15 Wib
Sejarawan duga temuan tumpukan batu di Sumbar peninggalan cagar budaya
Kamis, 12 Oktober 2023 17:15 Wib
Ahli sarankan pemerintah segera lindungi temuan dugaan kekar kolom
Kamis, 12 Oktober 2023 14:04 Wib
Ahli geologi menduga gundukan batuan di Padang Pariaman kekar kolom
Kamis, 12 Oktober 2023 13:34 Wib
Berstatus siaga, Gunung Semeru kembali meletus dengan kolom abu setinggi 800 meter
Selasa, 14 Februari 2023 14:23 Wib