Kamboja berpeluang jadi pasar baru pariwisata Sumbar

id LoI,pariwisata,Sumbar,Kamboja

Kamboja berpeluang jadi pasar baru pariwisata Sumbar

Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Luhur Budianda. (ANTARA/Miko Elfisha)

Padang (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Barat, Luhur Budianda menilai Letter of Intent (LoI) antara provinsi itu dengan Phnom Phen, Kamboja membuka peluang pasar baru bagi sektor pariwisata.

"Peluang ini harus bisa kita manfaatkan sebaik-baiknya karena untuk pasar Kamboja ini kita punya modal yang cukup besar," katanya di Padang, Rabu.

Ia menyebut saat sampai di Sumbar, Senin (31/7) rombongan dari Kamboja sebanyak 80 orang telah mengunjungi sejumlah destinasi pariwisata salah satunya Istano Pagaruyung, Tanah Datar.

"Mereka sangat terkesan selama kunjungan di Sumbar. Jadi mereka cocok dengan keindahan alamnya, cocok dengan budayanya dan yang paling penting cocok dengan kuliner di Sumbar," katanya.

Ia menyebut tiga hal itu menjadi modal untuk bisa mengembangkan pasar pariwisata di Kamboja. Apalagi dengan adanya LoI "Sister Province" antara dua daerah yang salah satu kerjasamanya adalah pariwisata.

Ia menyebut ke depan pihaknya akan menyiapkan perencanaan yang lebih matang untuk pasar Kamboja tersebut, menjelang MoU kerjasama dua daerah di tandatangani.

Sementara itu Gubernur Sumbar, Mahyeldi meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terkait dengan rencana kerjasama untuk mulai menyiapkan perencanaan sejak awal sehingga ketika MoU kerjasama dengan Kamboja ditandatangani bisa segera dijalankan.

"LoI ini adalah persetujuan untuk kerjasama. Kita berharap MoU kerjasama dengan Kamboja ini bisa ditandatangani sesegera mungkin. OPD harus punya rencana aksi satu tahun setelah tanda tangan," katanya.

Sementara itu Kepala Biro Pemerintahan dan Otda Sumbar, Doni Rahmat Samulo mengatakan LoI yang ditandatangani tersebut berkaitan dengan bidang pariwisata, kepemudaan, ekonomi kreatif, perdagangan dan budaya.*