Padang (ANTARA) - Program Studi Sastra Jepang Universitas Bung Hatta (UBH) Kota Padang Sumatera Barat memberangkatkan sembilan mahasiswa mereka magang ke Hakuba dan Karuizawa Jepang selama satu tahun.
Koordinator Magang Sastra Jepang Universitas Bung Hatta Prof Diana Kartika di Padang, Selasa mengatakan program ini bernama magang mandiri yang awalnya ditawarkan perusahaan Plan Do See Indonesia yang ada di Jakarta yang menawarkan untuk merekrut mahasiswa seluruh Indonesia untuk magang di Jepang.
“Program ini bernama magang mandiri sejak dan sudah ada sejak saya menjadi Ketua Prodi yang ditawarkan oleh perusahaan yang bergerak di bidang hospitality. Sudah dilakukan jauh hari pelaksanaannya sebelum magang kampus merdeka,” kata dia.
Selain itu, Diana mengatakan program ini diadakan untuk memberi nilai tambahan di luar penguasaan Bahasa Jepang dan pengalaman hidup di Negeri Sakura. Adanya program ini diharapkan menjadi batu loncatan untuk menambah relasi dan bisa kembali bekerja di Jepang.
“Setelah banyak mengirimkan mahasiswa melalui program magang mandiri ini ke Jepang, sekarang ini sudah banyak alumni Sastra Jepang Universitas Bung Hatta yang kini sudah bekerja di Negeri Sakura dan menjadi sebuah kebanggaan tersendiri,” kata Guru Besar Pertama di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta ini.
Diana menambahkan magang dan berorganisasi merupakan salah satu poin yang membuat mahasiswa mencapai kesuksesan karena dalam Curicculum Vitae (CV) sebagai pengalaman dan menjadi poin tambahan untuk melamar pekerjaan.
"Tahun ini mahasiswa yang diberangkatkan sebanyak orang orang ditempatkan di lokasi yang elit di Jepang dan merupakan di kota besar,” kata dia.
Ia menyebutkan sembilan mahasiswa itu adalah Dicky Arya Putri, Ronaldo satria Ananda, Lylian Widya Andrianti, Rizki Kurnia Rahman, Aldo Cardova Arazka, Juan Felix Darmawi, Nadia Salsabila, dan Nabilah Fitriyani.
Mahasiswi magang Sastra Jepang angkatan 2021 Salsabila Annisa mengatakan ada beberapa hal yang harus dipersiapkan ketika ingin berangkat karena adanya perbedaan antara Indonesia dan Jepang.
Ia berharap agar mahasiswa dan mahasiswi bisa mencoba hal yang baru seperti ke luar negeri untuk menambah pengalaman.
"Mempersiapkan mental maupun kesehatan, karena adanya perbedaan suhu Indonesia dan Jepang. Ketika di Jepang harus cepat tanggap juga karena penduduk di saja dalam bekerja harus serius dan harapan kedepannya mahasiswa/i harus keluar dari zona nyaman dan bisa mencoba untuk ke luar negeri, karena cara kerjanya sangat berbeda,” kata dia.
Berita Terkait
Basarnas tangani tiga kejadian orang tenggelam di Sumbar
Rabu, 11 Desember 2024 19:09 Wib
Kejati Sumbar selamatkan uang negara Rp2,2 miliar dari penyidikan korupsi
Rabu, 11 Desember 2024 17:15 Wib
Pemkot Pariaman harapkan akses jalan Sumbar-Riau lancar jelang libur Nataru
Rabu, 11 Desember 2024 16:00 Wib
BNNP Sumbar identifikasi 523 kawasan rawan narkoba
Rabu, 11 Desember 2024 15:08 Wib
Pemkot Pariaman tangani 15 kasus orang terlantar sepanjang 2024
Rabu, 11 Desember 2024 15:05 Wib
Pemkab Pasaman Barat lakukan pendekatan sistematik tekan kemiskinan-stunting
Rabu, 11 Desember 2024 13:55 Wib
Cuaca sulitkan Tim Gabungan Agam cari nelayan tenggelam di Danau Maninjau
Rabu, 11 Desember 2024 12:55 Wib
BPBD Pariaman evakuasi pohon tumbang di jalan protokol
Rabu, 11 Desember 2024 10:52 Wib