Produksi ikan di Agam capai 7.093,10 ton pada triwulan pertama

id Produksi ikan di Agam ,Berita agam,Berita sumbar,keramba jaring apung di Danau Maninjau

Produksi ikan di Agam capai 7.093,10 ton pada triwulan pertama

Petani keramba jaring apung di Danau Maninjau sedang memanen ikan. Dok Antara/Yusrizal

Lubukbasung (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat produksi ikan budidaya di daerah itu mencapai 7.093,10 ton pada triwulan pertama selama Januari sampai Maret 2023.

"Produksi ikan ini pada Januari sebanyak 2.390,95 ton, Februari 2.326,87 ton dan Maret 2.375,28 ton. Produksi ini dari target 30.500 ton selama 2023," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Agam, Rosva Deswira didampingi Kepala Badan Perikanan Budidaya dan Perikanan Tangkap Doni Afdison di Lubukbasung, Kamis.

Ia mengatakan, ke 7.093,10 ton itu berasal dari produksi ikan air tenang sebanyak 1.976,40 ton, kolam air deras 2.108,42 ton, kolam terpal 99,53 ton, seriban 3,71 ton.

Setelah itu keramba irigasi 114,29 ton, keramba jaring apung 2.383,60 ton, minapadi 32,76 ton dan tambak 374,40 ton.

Produksi perikanan budidaya tersebut berupa nila 5.278,76 ton, mas 1.110,97 ton, lele 248,35 ton, gurami 80,62 ton dan udang vaname 374,40 ton.

"Ikan nila dan mas paling banyak produksi selama triwulan pertama," katanya.

Ia mengakui, produksi ikan paling banyak berasal dari keramba jaring apung di Danau Maninjau.

Namun dengan kondisi danau vulkanik tersebut tercemar yang mengakibatkan kekurangan oksigen, maka produksi berkurang.

Saat ini, tambahnya, sekitar 40 persen dari 23.359 petak keramba jaring apung terisi atau beraktifitas berbudidaya.

Ke 40 persen keramba itu milik petani yang memiliki modal yang kuat, sedangkan yang lain memanfaatkan ikan dari dalam danau.

"Produksi ikan jauh turun dengan berkurangnya keramba jaring apung beroperasi, namun target mungkin tercapai, karena dalam menetapkan target sesuai dengan asumsi keramba dikurangi," katanya.