Pegadaian: Bank Sampah hadir untuk budayakan bersih dan menabung emas

id Pegadaian,Sumbar,Padang

Pegadaian: Bank Sampah hadir untuk budayakan bersih dan menabung emas

Desain tanpa judul - 1. Direktur Jaringan Operasi dan Penjualan PT Pegadaian, Eka Febriansyah saat meninjau Bank Sampah Panca Daya di Kota Padang,Rabu (ANTARA/ HO Pegadaian)

Padang (ANTARA) - Direktur Jaringan Operasi dan Penjualan PT Pegadaian, Eka Febriansyah mengatakan kehadiran Bank Sampah bertujuan untuk membudayakan hidup bersih dengan menabung emas sehingga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat.

“Kita apresiasi kinerja Bank Sampah Panca Daya Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat,” kata dia saat Silaturahmi Direksi Pegadaian bersama Forum Bank Sampah Binaan Pegadaian di Kantor Camat Kuranji, Kota Padang, Rabu.

Ia mengatakan Bank Sampah Pegadaian merupakan salah satu program The Gade Clean & Gold, yang sudah ada sejak tahun 2018.

“Khusus Bank Sampah Panca Daya Kota Padang merupakan Bank Sampah terbaik Pegadaian,” kata dia.

Menurut dia Bank Sampah Panca Daya Kota Padang merupakan Bank Sampah terbaik di Indonesia yang sukses menjadi juara 2 kategori Bank Sampah organik tingkat nasional tahun 2023.

Selain itu Bank Sampah Panca Daya memiliki ribuan anggota yang tersebar di 11 kecamatan di Kota Padang.

Hingga kini PT Pegadaian telah bekerja sama dengan total 74 Bank Sampah se-Indonesia dan jumlah itu semakin bertambah termasuk ada potensi penambahan Bank Sampah di Universitas Andalas (Unand).

“Kita ingin ada dua hal lingkungan menjadi bersih yang dimulai dari diri masing-masing. Selain itu ada keuntungan lain yang bisa didapat yakni emas, lewat tabungan emas Pegadaian,” kata dia.

Ia mengatakan Bank Sampah Panca Daya dapat terus menjadi contoh bagi masyarakat lain, dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Menurut dia saat ini banyak peningkatan investasi emas di Pegadaian, karena emas salah satu komoditi yang tahan dampak inflasi, terutama dalam kurun waktu 10 tahun lalu.

"Jadi selain menciptakan kepedulian terhadap sampah kita juga mengedukasi pentingnya Investasi," ujar dia.

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumbar, Asben Hendri mengatakan produksi sampah di Provinsi Sumbar hampir satu juta ton setiap tahun.

Dari jumlah itu ungkap dia, yang terkelola hanya 13,9 persen.

“Angka ini sangat kecil dan secara target nasional itu 30 persen. Jadi ini Sumbar masih rendah secara nasional," katanya

Dirinya berharap persoalan pengelolaan sampah, yang dimulai dari kebiasaan masyarakat perlu ditingkatkan, terutama dari usia dini.

“Selain memberikan pemahaman, pemerintah juga terus mengupayakan. Dia juga berharap BUMD hingga BUMN dapat berperan seperti halnya PT Pegadaian,” kata dia

Kegiatan itu juga dihadiri Camat Kuranji Yandra, serta pejabat Pegadaian lain yakni Kanwil II Pegadaian, Maryono, Deputi Bisnis Pegadaian Area Padang, Tumiyem dan sejumlah pejabat lainnya.