Atap ruang belajar SDN 18 Sungai Aur Pasbar rusak berat diterjang angin

id SDN 18 Sungai Aur Pasbar,Sekolah pasbar,Berita pasbar,Berita sumbar

Atap ruang belajar SDN 18 Sungai Aur Pasbar rusak berat diterjang angin

Atap SDN 18 Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat rusak berat akibat angin kencang melanda daerah itu Jumat (19/5). (Antara/HO-Kominfo Pasbar).

Simpang Empat (ANTARA) - Atap empat ruang belajar Sekolah Dasar Negeri 18 Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat mengalami kerusakan berat akibat angin kencang melanda daerah itu sejak Jumat (19/5).

"Hari ini siswa tidak bisa melaksanakan kegiatan seperti biasa. Siswa tidak bisa menyetorkan hafalan ayat Al-Qur'an pada guru kelasnya untuk dicatat dan direkap," kata Kepala SDN 18 Sungai Aur Alfian di Simpang Empat, Sabtu.

Ia mengatakan atap 4 ruang kelas yang dibangun tahun 1984 itu telah rusak akibat diterjang angin kencang dan hujan lebat yang terjadi pada hari Jumat kemarin.

Menurutnya data yang diperoleh ruang kelas yang rusak adalah ruang kelas IB, kelas III, kelas VI dan kelas I. Sebab siswa kelas VI sudah tamat maka tiga kelas dengan total siswa 22 orang yang terganggu ruang belajarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Pasaman Barat Agusli saat meninjau langsung lokasi sekolah dalam arahannya meminta kepada warga sekolah agar pembelajaran pada hari Senin dan seterusnya dapat dilaksanakan normal kembali.

Anak sekolah diminta untuk tidak libur dan untuk sementara waktu tempat belajar dapat digunakan dengan menyekat ruang kelas yang ada dan pada ruang ibadah.

"Kepada komite sekolah diharapkan memberikan informasi yang baik kepada orang tua siswa dan mengajak para orang tua bergotong royong membersihkan puing-puing atap dan rangka atap yang berserakan di halaman sekolah serta memindahkan mobiler, lemari dan buku-buku yang berada pada ruang yang rusak," ujarnya.

Ia juga meminta pihak SDN 18 Sungai Aur agar segera membuat laporan kejadian bencana alam yang diketahui wali nagari dan camat ditujukan kepada Bupati Pasaman Barat ditembuskan kepada kepala BPBD dan Dinas Pendidikan.

"Sehubungan rehabilitasi ruang kelas yang rusak diperkirakan biaya perbaikannya mencapai Rp 300 juta. Kita akan usulkan dan pertimbangkan kepada pimpinan, agar dapat direhabilitasi dengan anggaran biaya tidak terduga (BTT)," katanya.

Ia meminta dukungan masyarakat, tokoh masyarakat, kepala jorong, wali nagari dan camat sehingga bangunan yg rusak dapat segera kita perbaiki, sehingga para siswa dapat kembali belajar dengan nyaman. ***3***

----