Anies Baswedan: Idul Fitri momentum kumpul bersama dan saling memaafkan

id Anies Baswedan, makna idul Fitri, momentum idul Fitri

Anies Baswedan: Idul Fitri momentum kumpul bersama dan saling memaafkan

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama keluarganya berjalan bersama di Masjid Istiqlal Jakarta usai menunaikan shalat Idul Fitri pada Sabtu (22/4/2023). (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta masa bakti 2017-2022 Anies R Baswedan menyampaikan bahwa momentum Idul Fitri 1444 hijriah adalah tentang berkumpul bersama dan saling memaafkan.

"Alhamdulillah, kami bersyukur sekeluarga bisa kumpul bersama untuk shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal dengan khusyuk, dan khutbahnya bagus sekali, pesan untuk saling memaafkan," kata Anies usai melaksanakan shalat id di Masjid Istiqlal Jakarta Pusat, Sabtu.

Disinggung tentang tahun politik, Anies mengatakan bahwa seluruh masyarakat saat ini tidak sedang berbicara tentang politik, melainkan tentang kumpul bersama dan saling memaafkan.

"Izinkan kami menyampaikan selamat Idul Fitri 1444 H, mohon maaf lahir dan batin. Insya Allah, ini menjadi awalan kita menjadi lebih baik di kemudian hari," kata Mendikbud 2014-2016 pada Kabinet Kerja pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla itu.

Ia juga berharap agar ibadah yang dilakukan di bulan suci Ramadhan tahun ini dapat diterima dan dilipatgandakan pahalanya, sampai derajat "muttaqin" (orang-orang yang bertakwa).

Anies melaksanakan shalat Id di Masjid Istiqlal bersama istri dan kedua anaknya, sembari membantu sang Ibunda, Aliyah Baswedan yang duduk di atas kursi roda.

Saat ditanya mengenai alasan memilih Masjid Istiqlal untuk shalat Id, Anies menjawab dengan cukup singkat dan menggelitik.

"Karena tidak ada di JIS (Jakarta International Stadium)," jawab Anie R Baswedan yang membuat seluruh awak media terkekeh-kekeh.

Sementara itu tentang khutbah yang disampaikan oleh Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Asep Saepudin Jahar yang menjadi khatib pada shalat Id kali ini membahas tentang ketakwaan.

"Ketakwaan tidak jadi secara instan, namun ia dilalui dengan tahapan ibadah dan ketaatan secara terus menerus sehingga terbentuk pribadi yang kuat dan tangguh," kata Asep.

Adapun karakter yang dimiliki orang yang bertakwa yaitu dermawan dalam kondisi apapun, dan mampu mengontrol emosi ketika berbicara dan berperilaku.

"Makna fitri adalah suci dan bersih, artinya saat ini setelah berpuasa, diharapkan kembali bersih dan suci dan mencapai derajat muttaqin. Derajat ini hanya bisa diraih oleh mereka yang berpuasa dengan khusyuk dan ikhlas, serta yang sudah selesai dengan dirinya sendiri," demikian Asep Saepudin.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Anies Baswedan: Idul Fitri momen kumpul bersama dan saling memaafkan