Rupiah Rabu pagi melemah setelah Powell beri sinyal kenaikan suku bunga acuan AS
Jakarta, (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal perdagangan Rabu melemah setelah Ketua Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed Jerome Powell memberikan sinyal untuk kenaikan suku bunga acuan AS.
Rupiah pada Rabu pagi tergelincir 60 poin atau 0,39 persen ke posisi Rp15.427 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.367 per dolar AS.
"Rupiah mungkin masih akan melemah terhadap dolar AS hari ini, setelah Gubernur Bank Sentral AS semalam memberikan sinyal kenaikan suku bunga acuan AS bisa lebih agresif," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.
Di depan Komite Perbankan Senat AS, Powell mengatakan kemungkinan target suku bunga acuan AS akan lebih tinggi dari angka sebelumnya dan bank sentral akan menyiapkan kebijakan laju kenaikan suku bunga yang lebih cepat bila data mendukung.
Ariston menuturkan dolar AS langsung menguat terhadap nilai tukar utama dunia saat sesi dengar pendapat tersebut berlangsung dan mungkin bisa berlanjut hari ini.
Kenaikan suku bunga acuan AS bisa mendorong kenaikan suku bunga bank sentral lainnya dan mendorong ekonomi biaya tinggi yang bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Pedagang secara dramatis meningkatkan taruhan mereka untuk kenaikan suku bunga 50 basis poin pada Maret setelah komentar Powell, dengan pasar uang berjangka terakhir memperkirakan peluang lebih dari 70 persen dari langkah tersebut, naik dari sekitar 31 persen sehari sebelumnya, menurut alat FedWatch, CME Group.
Sementara itu banyak investor khawatir bahwa The Fed akan mempertimbangkan suku bunga yang lebih tinggi lebih lama dari perkiraan sebelumnya.
Ariston memprediksi rupiah berpeluang melemah ke kisaran Rp15.400 per dolar AS, dengan potensi resisten di Rp15.300 per dolar AS.
Selain itu, prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2023 masih menjadi faktor positif untuk rupiah. Namun, faktor eksternal sangat mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Pada Selasa (7/3) rupiah ditutup menurun 72 poin atau 0,47 persen ke posisi Rp15.367 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.295 per dolar AS. (*)
Rupiah pada Rabu pagi tergelincir 60 poin atau 0,39 persen ke posisi Rp15.427 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.367 per dolar AS.
"Rupiah mungkin masih akan melemah terhadap dolar AS hari ini, setelah Gubernur Bank Sentral AS semalam memberikan sinyal kenaikan suku bunga acuan AS bisa lebih agresif," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.
Di depan Komite Perbankan Senat AS, Powell mengatakan kemungkinan target suku bunga acuan AS akan lebih tinggi dari angka sebelumnya dan bank sentral akan menyiapkan kebijakan laju kenaikan suku bunga yang lebih cepat bila data mendukung.
Ariston menuturkan dolar AS langsung menguat terhadap nilai tukar utama dunia saat sesi dengar pendapat tersebut berlangsung dan mungkin bisa berlanjut hari ini.
Kenaikan suku bunga acuan AS bisa mendorong kenaikan suku bunga bank sentral lainnya dan mendorong ekonomi biaya tinggi yang bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Pedagang secara dramatis meningkatkan taruhan mereka untuk kenaikan suku bunga 50 basis poin pada Maret setelah komentar Powell, dengan pasar uang berjangka terakhir memperkirakan peluang lebih dari 70 persen dari langkah tersebut, naik dari sekitar 31 persen sehari sebelumnya, menurut alat FedWatch, CME Group.
Sementara itu banyak investor khawatir bahwa The Fed akan mempertimbangkan suku bunga yang lebih tinggi lebih lama dari perkiraan sebelumnya.
Ariston memprediksi rupiah berpeluang melemah ke kisaran Rp15.400 per dolar AS, dengan potensi resisten di Rp15.300 per dolar AS.
Selain itu, prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2023 masih menjadi faktor positif untuk rupiah. Namun, faktor eksternal sangat mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Pada Selasa (7/3) rupiah ditutup menurun 72 poin atau 0,47 persen ke posisi Rp15.367 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.295 per dolar AS. (*)