Padang Panjang (ANTARA) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI menyambut baik wacana Pemerintah Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, yang ingin menjadikan aset kereta api nonaktif, stasiun kelas II yang terletak di Jalan Sutan Syahrir, Silaing Atas, kota itu sebagai destinasi wisata.
"Kami bersyukur aset kami bisa dimanfaatkan, apakah untuk wisata atau hal lain. Kalau ada inisiasi Pemerintah Padang Panjang, kami sangat menyambut baik. Namun kami menunggu hal-hal yang harus dijalankan,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Yennesi Rosita di Padang Panjang, Rabu
Hal itu ia sampaikan saat melakukan pertemuan dengan Sekda Kota Padang Panjang Sonny Budaya Putra, dan jajaran pejabat terkait di Padang Panjang.
Ia menambahkan pemkot perlu membuat timeline, dan hal lain yang dibutuhkan merealisasikan wacana tersebut.
Pemkot Padang Panjang, katanya menambahkan juga perlu melengkapi administrasi yang dibutuhkan agar ada progres dua tahun ke depan setidaknya mencapai 30 persen.
"Mohon bantu percepatan," kata dia.
Kunjungan rombongan Ditjen Perkeretaapian ke kota itu merupakan balasan dari lawatan Wakil Wali Kota Asrul, ke Kantor DJKA beberapa waktu lalu. Asrul kala itu menyampaikan perihal pemanfaatan lahan stasiun kereta api oleh pemkot setempat.
Sementara itu, Sekdako Sonny mengatakan pemkot setempat siap bekerja sama dengan Ditjen Perkeretaapian.
“Potensi yang ada ini hendaknya digarap secara maksimal dan dapat membawa manfaat bagi DJKA, Pemko dan masyarakat,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar), Maiharman, menjelaskan kajian pengembangan wisata sejarah Kota Padang Panjang, seperti kawasan stasiun kereta api PT. KAI sampai jalan Dr. Abdul Gani kota itu.
Kawasan tersebut, katanya, akan dikembangkan sebagai pendukung destinasi wisata Kota Sejarah Kereta Api, berupa museum dan Taman Teknologi Kereta Api Bergigi, Diorama dan multimedia sejarah kereta api, gerbong kereta api konter aneka kuliner, konter cenderamata, dan konter informasi pariwisata.
Selain itu kawasan rumah dinas PT. KAI di Jalan Sutan Syahrir dan di Jalan Sudirman dikembangkan sebagai pendukung wisata berupa premium guest house, premium café/ restaurant, galeri songket sulaman cenderamata Minangkabau, dan gedung pertemuan/ pameran.