Batam (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyatakan bahwa banjir rob telah berdampak pada 13.018 orang di daerah pesisir Pulau Bintan, yang mencakup bagian wilayah Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan di Provinsi Kepulauan Riau.
"Saat ini jumlah korban yang terdata baru untuk Pulau Bintan (Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan), yaitu sebanyak 13.018 jiwa," kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Riau Muhammad Hasbi saat dihubungi dari Kota Batam, Jumat.
Ia mengatakan bahwa petugas masih mendata dampak banjir di bagian wilayah Provinsi Kepulauan Riau yang lain, termasuk Kota Batam serta Kabupaten Karimun, Lingga, Anambas, dan Natuna.
"Besok (pendataan) kemungkinan sudah selesai," katanya.
Dia menyampaikan bahwa sejak Senin (23/1) hingga Kamis (24/1) banjir dan kondisi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan angin kencang terjadi di hampir seluruh bagian wilayah Kepulauan Riau.
"Banjir rob ini kan fenomena alam yang terjadi setiap tahun dan ini menjadi masalah yang harus kami dihadapi, untuk melakukan antisipasi agar dampaknya tidak terlalu besar," katanya.
Menurut dia, BPBD berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota dalam menangani dampak bencana banjir, termasuk menyiapkan tempat pengungsian dan menyalurkan bantuan bagi warga yang terdampak.
"Untuk logistik, kami sudah menyiapkan dari jauh-jauh hari, kepada petugas BPBD yang ada di kabupaten/kota untuk disalurkan kepada warga yang terdampak," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Banjir rob berdampak pada 13.018 orang di Pulau Bintan
Banjir rob di Pulau Bintan, 13.018 orang terdampak
Arsip Foto. Banjir rob melanda wilayah Kelurahan Kampung Bugis, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, Rabu (25/1/2023). (ANTARA/Ogen)
