Tertangkap ngamar di hotel tanpa ikatan resmi, tiga pasangan ini digelandang Satpol PP Bukittinggi

id Satpol-PP Kota Bukittinggi ,razia hotel, amankan tiga pasangan ilegal,berita Bukittinggi,Bukittinggi terkini,berita sumbar

Tertangkap ngamar di hotel tanpa ikatan resmi, tiga pasangan ini digelandang Satpol PP Bukittinggi

Petugas Satpol-PP Kota Bukittinggi saat melakukan razia hotel dan berhasil menjaring tiga pasangan ilegal serta dua perempuan di sebuah warung tuak pada Selasa (24/01) malam. (Antara/Al Fatah)

Bukittinggi, (ANTARA) - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Bukittinggi, Sumatera Barat mengamankan tiga pasangan ilegal menginap di sebuah hotel di daerah setempat.

Pasangan tanpa ikatan resmi itu terjaring dalam Razia Pekat yang digelar Tim Reaksi Cepat (TRC) Dinas Pol-PP Bukittinggi pada Selasa (24/01) malam.

"Tim bergerak mulai pukul 22.00 WIB dan langsung menuju sasaran sesuai laporan masyarakat tentang adanya pasangan tanpa surat nikah," kata Kasatpol-PP Bukittinggi, Efriadi di Bukittinggi, Rabu.

Razia diawali di sebuah penginapan di jalan Ahmad Karim dan petugas langsung mendapati para pelaku berada di dalam kamar.

Tim TRC juga menyisir sejumlah hotel hingga warung tuak yang berada di kota Bukittinggi.

"Selain tiga pasangan ilegal, kami juga menjaring dua perempuan dari warung tuak di lokasi Pasar Bawah," katanya.

Para pelanggar Perda ini digelandang ke Mako Dispol PP untuk pemeriksaan dan pemberian sanksi lebih lanjut.

"Kami periksa identitas mereka lalu cek surat nikah tapi tidak ada yang dilengkapi surat nikah resmi," ungkap Kabid Trantibum Dispol PP Bukittinggi, Syamsul Ridwan didampingi Kasi Ops Hendra Cipta.

Ia mengatakan ada beberapa pasangan yang berhasil kabur dari operasi ini serta satu perempuan yang meronta dan lepas saat akan dibawa petugas.

"Hambatan lainnya ada dugaan kerjasama antara petugas resepsionis hotel untuk melindungi pasangan ilegal ini karena mereka sempat berdalih kunci kamar terkunci dibawa tamunya," kata Hendra.

Satu di antara dua wanita yang diamankan di warung tuak akan dikirim ke Panti Rehabilitasi Andam Dewi Solok karena berulang kali terjaring razia.

Ia menambahkan, Razia Penyakit Masyarakat (Pekat) akan terus digelar Satpol-PP Bukittinggi.

"Tidak hanya merazia pasangan ilegal di hotel dan penginapan, tim juga merazia kafe dan pusat keramaian yang berpotensi melanggar peraturan daerah (perda) nomor 3 tahun 2015 tentang ketentraman dan ketertiban umum," katanya. (*)