Kepri klaim angka IPM terbaik se-Sumatera

id Indek Pembangunan Manusia,Provinsi Kepri,Batam

Kepri klaim angka IPM terbaik se-Sumatera

Gubernur Kepri Ansar Ahmad saat meresmikan bangunan di SMAN 24 Batam (ANTARA/Yude)

Batam (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad mengatakan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kepri menjadi yang terbaik se-Sumatera pada 2022.

Ansar menyebutkan capaian itu berdasarkan dengan adanya keberhasilan pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat.

“Dimana IPM Provinsi Kepri menjadi yang terbaik se-Sumatera dan nomor 4 secara nasional. Ini tentu keberhasilan yang patut disyukuri" ujar Ansar saat meresmikan empat bangunan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 24 Batam, Kepulauan Riau, Rabu.

Untuk itu, dia berkomitmen untuk terus memperhatikan sebaran jumlah penduduk usia sekolah di semua kabupaten/kota, guna dibangun tambahan sekolah di lokasi-lokasi tersebut.

"Begitu juga dengan permasalahan kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan, kita berkomitmen untuk terus meningkatkan kesejahteraan para guru, tentunya sesuai dengan kemampuan yang ada dalam anggaran APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) kita" ucapnya.

Ansar juga mengatakan akan terus mendorong kemajuan pembangunan di sektor lainnya. Termasuk sarana prasarana kesehatan, agar fasilitas kesehatan yang ada, bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat Kepulauan Riau.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri Andi Agung menjelaskan, untuk tahun 2022 lalu, Dinas Pendidikan telah membangun sarana dan prasaran fisik dalam hal ini ruang kelas baru bangunan sekolah.

Tahun 2022, Dinas Pendidikan Provinsi Kepri telah membangun 5 unit sekolah SMK dan 13 sekolah SMA. Dengan total keseluruhan ada kurang lebih 180 ruang kelas baru, dengan alokasi anggaran mencapai Rp60 miliar.

"Khusus untuk SMAN 24, yang kita bangun dan hari ini diresmikan diantaranya ada 4 ruang kelas baru, ruang tata usaha, laboratorium biologi, laboratorium fisika, ruang UKS (Unit Kesehatan Sekolah), dan juga rumah guru. Dimana anggaran yang kita keluarkan sebesar Rp3,3 miliar," katanya.

Ia berharap dengan adanya penambahan ruang kelas baru, akan ada pemerataan sekolah. Termasuk saat penerimaan peserta didik baru.