Pariaman (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pariaman, Sumatera Barat sedang menyiapkan trik sosialisasi baik di media sosial (medsos) maupun di sekolah agar pemuda di daerah itu ikut berperan menyukseskan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Kami bekerjasama dengan perguruan tinggi akan melakukan riset terhadap pemilih dari kalangan pemuda terkait media sosial apa yang banyak digunakan di Pariaman," kata Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Pariaman Abrar Aziz saat Sosialisasi Pemilu Serentak 2024 Bersama Pemuda Muhammadiyah Pariaman di Pariaman, Jumat.
Saat ini telah banyak media sosial digunakan masyarakat karena memiliki ciri khas yang berbeda-beda sedangkan yang digunakan oleh KPU Pariaman baru sebatas Facebook dan Instagram sedangkan Tiktok akan digunakan dalam beberapa minggu kedepan.
Menurutnya dengan banyaknya medsos tersebut maka diperlukan informasi terkait media yang dominan digunakan oleh pemuda di Pariaman agar pihaknya dapat lebih fokus menggunakannya sebagai sarana sosialisasi yang kontennya disesuaikan dengan keinginan generasi muda.
"Kita mengetahui banyak pemuda itu cenderung berselancar di media sosial, sedangkan KPU Pariaman belum menyentuh secara menyeluruh sehingga kami melakukan riset," katanya.
Sedangkan untuk meningkatkan partisipasi pemilih pemula pihaknya akan membentuk Duta Pemilu di sekolah menengah atas sederajat di daerah itu yang pelaksanaannya diagendakan pada November 2022.
"Kami meminta perwakilan sekolah untuk mengirimkan sejumlah siswa. Mereka kami berikan bimbingan teknis selama dua hari untuk memberikan pemahaman kepemiluan dan mengelola media sosial," ujarnya.
Duta Pemilu tersebut, lanjutnya juga diberikan atribut serta diminta untuk menyosialisasikan terkait Pemilu 2024 kepada siswa lainnya di sekolahnya masing-masing.
Ia menjelaskan pentingnya sosialisasi terhadap pemuda karena rentang usia 15 sampai 39 tahun penduduk di Pariaman lebih banyak dari rentang usia 40 ke atas.
Ia menyebutkan rentang usia 15 sampai 39 tahun di Pariaman pada 2021 mencapai 39 ribu sedangkan jumlah pemilih di kota itu 66 ribu.
"Jadi suara mereka menentukan naik dan turunnya partisipasi pemilih pada 2024. Jika pemilih muda aktif maka akan mempengaruhi pemilih lebih tua nantinya," tambahnya.
