Dosen dan mahasiswa KKN luncurkan dapur sehat atasi stunting di Nagari Kandang Baru

id Dosen dan mahasiswa, KKN luncurkan, dapur sehat atasi stunting, di Nagari Kandang Baru

Dosen dan mahasiswa KKN luncurkan dapur sehat atasi stunting di Nagari Kandang Baru

Dosen dan mahasiswa KKN luncurkan  dapur sehat atasi stunting di Nagari Kandang Baru (ANTARA/HO-Dokumen Pribadi)

Solok (ANTARA) - Dosen dan sejumlah mahasiswa Universitas Andalas (Unand) yang mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) meluncurkan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) di Nagari Kandang Baru, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat.

Dosen Pembimbing KKN Unand Helmizar di Sijunjung, Sabtu mengatakan kegiatan tersebut dilakukan untuk menekan angka prevalensi stunting di Kabupaten Sijunjung yang masih tinggi, khususnya di Nagari Kandang Baru termasuk salah satu daerah lokus stunting.

Selain meluncurkan program Dashat, mahasiswa yang mengikuti KKN di daerah itu juga memberikan produk olahan dadiah (susu kerbau yang difregmentasikan) untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu dengan bayi di bawah dua tahun (baduta).

"Mahasiswa yang KKN di daerah ini sudah melakukan pengabdian masyarakat kerja yang bertajuk peluncuran Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) di Nagari Kandang Baru," ujar dia.

Helmizar mengharapkan dengan pemberian contoh produk tersebut dapat menjadi salah satu cara untuk mencegah stunting dan memberikan inovasi produk makanan tambahan untuk ibu hamil dan ibu baduta.

Di samping itu, Ketua TP-PKK Kabupaten Sijunjung Riri Benny Dwifa mengatakan peluncuran Dashat ini merupakan inovasi kegiatan yang mencakup edukasi perbaikan gizi dan konsumsi pangan ibu hamil, ibu menyusui, serta balita.

"Program Dashat adalah langkah konkret yang bisa kita lakukan hari ini,” ujar dia.

Ia juga menjelaskan bahwa makanan sehat itu bukan makanan yang mahal, melainkan makanan yang mengandung nutrisi beragam, lengkap, dan sesuai dengan kebutuhan tubuh serta mengandung gizi lengkap, mulai dari karbohidrat hingga vitamin.

Ia berharap program Dashat ini bisa berkelanjutan sehingga tercapainya tujuan dari diadakannya Dashat ini. Menurutnya saat ini stunting telah menjadi masalah kesehatan yang serius.

"Permasalahan stunting merupakan tugas kita bersama, mulai dari nagari sampai tingkat nasional,” ucap Riri.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat dan ibu-ibu yang hadir untuk hidup sehat dan anti stunting, serta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

Wali Nagari Kandang Baru Marhalim juga mengharapkan dengan adanya program Dashat ini dapat menekan angka stunting di Kabupaten Sijunjung, terkhusus di Nagari Kandang Baru.

Ia juga berharap dengan adanya kegiatan ini masyarakat lebih paham dan mengerti tentang stunting dan mencegah terjadinya stunting dengan pemberian gizi yang baik pada anak.

Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

Kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya.

Padahal seperti diketahui, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan.

Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah.

Dalam kegiatan ini juga diberikan contoh produk makanan tambahan untuk ibu hamil dan ibu baduta yang terbuat dari dadiah, atau susu kerbau fermentasi, yaitu roti dengan vla dadiah.

Nagari Kandang Baru juga merupakan salah satu nagari di Kabupaten Sijunjung dengan ternak kerbau terbanyak. Susu kerbau fermentasi atau dadiah merupakan salah satu bahan makanan yang sudah banyak dikenal di Kabupaten Sijunjung.

Dadiah yang merupakan produksi lokal diharapkan dapat menjadi salah satu bahan inovasi untuk pembuatan makanan tambahan ibu hamil dan ibu baduta.

Hanya saja, dadiah yang merupakan susu kerbau fermentasi yang berbeda dengan susu sapi, tidak mendapat popularitas yang sama dengan susu sapi. Padahal jika diolah dengan baik dan benar, dadiah dapat menjadi salah satu bahan makanan yang menjanjikan.

Launching Dashat ini merupakan kegiatan pengabdian masyarakat yang diketuai oleh Dr. Helmizar, SKM., M.Biomed selaku DPL KKN memberikan materi singkat tentang makanan tambahan untuk mencegah stunting.

Tidak lupa mahasiswa KKN Unand, Ridho Wibowo, juga memberikan materi singkat mengenai Dashat ini. Kegiatan ini juga ditandatangani bersama oleh Bupati Sijunjung, Wali Nagari, Camat Sijunjung, Kepala Puskesmas Sijunjung, Wali Nagari Pematang Panjang, dan Dr. Helmizar, SKM., M.Biomed, komitmen bersama DASHAT untuk dua nagari, yaitu Kandang Baru dan Pematang Panjang.

Kegiatan Launching Dashat ini dihadiri oleh dua wali nagari, yaitu Nagari Pematang Panjang dan Nagari Kandang Baru. Kegiatan ini juga dihadiri oleh istri Bupati Sijunjung sekaligus Ketua TP-PKK Kabupaten Sijunjung, Riri Benny Dwifa, Kepala Puskesmas Sijunjung, Dalduk KB Kabupaten Sijunjung, TP-PKK Pematang Panjang dan Kandang Baru, ibu menyusui, ibu hamil, dan ibu baduta, serta tidak lupa Dosen Pembimbing Lapangan KKN Unand, Ibu Dr. Helmizar, SKM., M.Biomed. dan mahasiswa KKN Unand Nagari Kandang Baru.