Ternak di Payakumbuh yang terjangkit PMK tersisa 6 ekor

id Ternak di Payakumbuh,Dinas Pertanian Kota Payakumbuh,Berita Payakumbuh,Kasus pmk Payakumbuh

Ternak di Payakumbuh yang terjangkit PMK tersisa 6 ekor

Tim dari Dinas Pertanian Kota Payakumbuh saat melihat kondisi sapi ke kandang milik masyarakat beberapa waktu lalu. Antara/HO-Pemkot Payakumbuh 

Payakumbuh (ANTARA) - Dinas Pertanian Kota Payakumbuh, Sumatera Barat mencatat total sapi yang masih terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sebanyak enam ekor dari 274 ekor sapi yang telah terjangkit.

"Alhamdulillah kasus PMK di Kota Payakumbuh menunjukkan tren positif, data sampai 22 Agustus itu dari 274 kasus sebanyak 268 ekor telah sembuh," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Payakumbuh Depi Sastra di Payakumbuh, Selasa (23/8).

Ia mengatakan hingga saat ini dari ratusan ekor ternak yang terjangkit PMK belum ada yang mati dan harus dipotong paksa.

"Dari lima kecamatan yang ada di Payakumbuh, kecamatan yang terdampak itu ada empat dan yang satu-satunya belum terdampak itu kecamatan Lamposi Tigo Nagari," katanya.

Dia menyebutkan untuk Kecamatan Payakumbuh Timur sudah ada 18 ekor ternak yang terjangkit, Payakumbuh Utara 181 ekor, Payakumbuh Barat 46 ekor, dan Payakumbuh Selatan 29 ekor.

Meski hanya tersisa enam ekor sapi yang terjangkit, dia berharap peternak bisa terus memperhatikan sanitasi kandang, tingkatkan konsumsi pakan sehingga daya tahan ternak meningkat.

"Kita optimis enam sapi yang masih terjangkit itu akan segera sembuh dan tidak ada lagi kasus PMK di Payakumbuh, kita imbau peternak untuk menjaga sanitasi kandang, tingkatan beri pakan agar daya tahan tubuh ternak meningkat," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa sebelum dinyatakan sembuh pihaknya akan terus memastikan keadaan sapi terlebih dahulu sampai sapi tersebut benar-benar telah sembuh

"Tim yang telah kita bentuk akan rutin secara berkala melakukan pengawasan ke kandang-kandang sapi. Hal ini untuk memastikan kondisi sapi semakin membaik," kata dia.

Dijelaskannya, bahwa setiap turun ke lapangan petugas terus melakukan pengecekan kondisi sapi dan memberikan pengobatan, vitamin, obat luka, desinfektan, dan lainnya jika memang dibutuhkan.

"Selain itu kita juga memberikan sosialisasi kepada pemilik sapi, kita berikan rekomendasi-rekomendasi yang harus dilakukan," ujarnya.